Sungai ibarat urat nadi kehidupan alam, bak aliran darah yang mengaliri seluruh muka bumi, memberi manfaat bagi kehidupan manusia dan mahluk lainnya. Secara umum sungai memiliki manfaat sebagai sumber air bersih, pengairan dan irigasi, sumber energi pembangkit listrik, sarana transportasi, budidaya perikanan, dan pariwisata. Manfaat sungai lainnya adalah sebagai sarana olahraga, misalnya olahraga arung jeram, rafting, kayak, dan sebagainya.
Namun ketika sebuah kawasan memasuki era industrial maka sekitar kawasan tersebut bisa menyimpan sisi buruk bagi ekosistem alam. Industri yang dibangun di bantaran sungai dengan tujuan agar limbah yang dihasilkan bisa langsung dibuang ke sungai atau ke laut, atau pola hidup masyarakat yang membuang sampah dan limbah sembarangan ke sungai, dapat mengakibatkan bencana lingkungan. Padahal, biota sungai amat rentan terhadap limbah beracun. Tak pelak air sungai yang terkontaminasi zat beracun akan mengakibatkan populasi air mati. Sungai yang tadinya ramah terhadap manusia, akhirnya bisa menjadi monster mematikan karena sungai dan lingkungannya tak dirawat dengan baik.
Menyadari kondisi yang demikian, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FT UAJY) menyelenggarakan bakti sosial dan lingkungan di kawasan Sungai Winongo, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Yogyakarta pada Sabtu, 2 Mei 2015. Bentuk kegiatan tersebut antara lain melakukan pembersihan sungai, penanaman pohon di bantaran sungai, dan penataan kawasan bantaran sungai. Acara ini merupakan event pembuka bagi Civil Engineering Days 2015 yang mengambil tema “Harsaritma”, yang mengandung makna bersama-sama melakukan usaha untuk meraih kebahagiaan bersama.
Dalam aksinya, mahasiswa FT UAJY menggandeng Warga Winongo, LSM FKWA (Forum Komunikasi Winongo Asri), Badan Lingkungan Hidup, PEMDA, dan Perhutani DIY. Ke depan diharapkan ada kerja sama yang secara periodik dilakukan guna penataan sungai dan kawasan di Sungai Winongo demi kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan warga di sekitar Sungai Winongo. Merti Kali Winongo merupakan usaha yang selalu harus digalakkan menuju tercapainya keadaan tersebut.
Tampak hadir dan ikut melakukan penanaman pohon secara simbolis, antara lain Komandan Kodim 0734 Yogyakarta Renal Sinaga, Komandan Koramil, Camat Jetis, Kapolsek Jetis, Lurah Bumijo dan beberapa pejabat RW dan RT setempat. Wakil Walikota Kota Yogyakarta berhalangan hadir karena hujan deras yang terjadi sejak pagi menyebabkan koordinasi menjadi terkendala. Hujan deras ini pula yang menyebabkan para peserta aksi khawatir terhadap banjir yang setiap saat bisa mengancam. Akibatnya, 2 perahu yang telah disiapkan dan sedianya akan dipergunakan untuk membersihkan sekaligus menjajal alat transportasi dan olahraga air di Sungai Winongo itu batal diluncurkan.