Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Dengan adanya globalisasi, perkembangan teknologi informasi dengan cepat masuk ke Indonesia. Handphone dan segala aplikasinya sudah menjadi kebutuhan sehari–hari bagi masyarakat terutama bagi kalangan muda. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan muda masa kini telah mulai mengambil peranan penting dalam perkembangan teknologi informasi.
Program Studi Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMAFORKA) serta Kelompok Studi Desain Grafis Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KSDG UAJY) mengadakan acara tahunan yaitu “Informatics Innovative Contest – 2017” yang biasa dikenal dengan I2C-2017 (Eye to See) yang artinya ”mata untuk melihat”.
Di tahun ini diadakan lomba Video Ide Aplikasi untuk siswa SMA/SMK sederajat se-DIY dan Jawa Tengah. Di mana setiap peserta lomba membuat video ide aplikasi (mobile ataupun dekstop) dengan tema tertentu di dalam sebuah tim yang beranggotakan 3 siswa dengan dibimbing oleh 1 guru pendamping, lalu mengumpulkan ide aplikasi mereka dalam bentuk proposal kepada panitia.
Terdapat empat tim yang menjadi finalis dalam perlombaan ini, di antaranya SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 2 Bantul, MA Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta dan SMAN 1 Kudus.
Setiap finalis mempresentasikan hasilnya di puncak acara yang diadakan pada Rabu (10/5) yang bertempat di Ruang Pascasarjana, Gedung Bonaventura, UAJY. Dalam puncak acara tersebu, terpilih tiga pemenang yakni Juara I berhasil diraih oleh SMA Negeri 1 Kudus, Juara II dari SMA Negeri 2 Bantul dan Juara III dari SMA Negeri 6 Yogyakarta.
“Diadakannya kegiatan ini sebagai sarana bagi generasi muda agar mampu berkompetisi dan memberi suatu pengalaman baru untuk menghasilkan suatu ide kreatif yang inovatif khususnya dalam teknologi informasi,” ungkap salah satu panitia Informatics Innovative Contest–2017.
Melalui kegiatan tersebut pelajar juga dapat meng”expose” seputar kehidupan dari mahasiswa teknik informatika sehingga dapat melihat sisi lain dan dapat membedakan kesehariannya dengan fakultas lainnya.