Prodi Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan Seminar Nasional Nasional SCAN#5 pada Kamis, 5 Juni 2014 di Auditorium Gedung Bonaventura, Kampus II UAJY. SCAN#5 yang mengangkat tema, “Leave Nothing…Except Your Footprints and Love” kali ini berhasil mengumpulkan abstraksi dari 2 makalah utama dan 27 tulisan ilmiah yang dikelompokkan menjadi tiga sub tema, yaitu : 1. Konsep Visioner akan Pengendalian Limbah; 2. Manajemen Limbah dalam Lingkungan Binaan; 3. Dari Limbah Menjadi Arsitektur. Untuk seminar SCAN#5 kali ini Prodi Arsitektur UAJY menggandeng Program Pascasarjana UAJY, Architecture and Planning Research Forum (APRF), Forum Wahana Teknologi (FWT), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Cabang DIY, dan Konsil Bangunan Hijau Indonesia (GBCI) untuk bekerjasama.
SCAN adalah singkatan dari Sustainable, Culture, Architecture, and Nature. Substansi rumusan ini mencakup empat kata kunci yaitu keberlanjutan, kebudayaan, arsitektur, dan alam. Seminar SCAN ini merupakan program kerja 10 tahun dari Prodi Arsitektur UAJY, yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga tahun 2020. Secara berurutan dari tahun ke tahun seminar SCAN mengagendakan tema yang berkesinambungan. Pada puncaknya nanti, yakni tahun 2020 akan menyajikan tema yang senafas dengan kondisi dunia yang telah mengalami over population, yakni “When The Ice Melts and The Sea Water Rises…”
Dalam sambutannya, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Munichy B. Idris menyampaikan bahwa, sampai dengan saat ini banyak sekali para praktisi yang getol mengemukakan konsep-konsep green architecture, namun banyak di antara mereka yang hanya lips services dan tetap memberikan andil besar dalam terciptanya global warming. Untuk itu para arsitek tidak boleh malas berpikir, dan sudah selayaknya benar-benar memahami antropologi karena bagaimana pun bangunan tidak hanya melulu soal keindahan akan tetapi juga melibatkan rasa nyaman bagi para penghuninya.
Selanjutnya, masih menurut Munichy, konsep green architecture tidak sekedar mengarah pada hasil namun meliputi juga material yang dipergunakan. Material yang dipergunakan haruslah memiliki sifat yang berkelanjutan dan mengarah kepada zero waste. Selama ini kegiatan manusia selalu menghasilkan beragam limbah yang sering berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Jika kebiasaan “produksi limbah” tidak ditangani dengan baik, akan berakibat mewariskan bumi yang tak lagi layak huni kepada anak cucu.
Sementara itu, Rektor UAJY, Dr. R. Maryatmo, MA. dalam sambutannya mengemukakan akan adanya 2 agenda penting dalam konsep Sustainable, Culture, Architecture, and Nature ini. Yang pertama adalah sustainability secara umum, yang menyangkut proses keberlanjutan secara global, sehingga yang terpenting adalah memahami bagaimana kita memanfaatkan sumber daya lingkungan yang ada secara bijaksana sehingga tidak menghabiskan cadangan sumber daya lingkungan untuk generasi masa depan. Salah satu kunci utama dalam memahami sustainability adalah memahami keterkaitan antar berbagai aspek dalam lingkungan.
Sedangkan agenda yang kedua, masih menurut Maryatmo adalah sustainability yang lebih sempit/khas Indonesia, khususnya ketika ASEAN Economic Community yang dibentuk dengan misi ingin menjadikan perekonomian ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan Negara-negara yang perekonomiannya lebih maju hendak dilaksanakan pada 2015. Yang termasuk dalam kriteria ini adalah sesuatu yang bisa membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik dan berkelanjutan. Misalnya soal infrastruktur Indonesia yang masih dinilai kurang, baik berupa jalan raya, bandara, pelabuhan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini kita bisa memperoleh manfaat dari saling tukar pengalaman dengan anggota ASEAN lainnya. Akan tetapi jika menyangkut persoalan seperti penanggulangan kemiskinan, kelaparan, kehidupan, lingkungan, kesehatan, sosial, ekonomi, komunistas dan individu, maka “Apabila segalanya diserahkan kepada mekanisme pasar, hanya efisiensi yang akan mampu dicapai. Sedangkan unsur pemerataan dan keadilan yang justru menjadi esensi kehidupan berbangsa dan bernegara akan luput dari jangkauan” tandas Maryatmo.(one/6/6/2014)