Quantcast
Channel: UAJY
Viewing all 1483 articles
Browse latest View live

UAJY VOICE: AJANG APRESIASI KUALITAS VOKAL MAHASISWA UAJY

$
0
0

Kegiatan non-akademik berperan penting bagi mahasiswa dalam pencapaian seluruh tujuan akhir proses studinya. Beberapa fator yang mendukung pentingnya kegiatan non akademik bagi seorang mahasiswa antara lain, pembentukan kepribadian yang self awareness, terbuka, peduli sosial, dan bersedia berubah menjadi lebih baik. Di samping itu kegiatan non-akademis juga mampu memperkuat integritas diri dan kemampuan memimpin orang lain, mampu bersaing secara inovatif dan kreatif lewat teknologi dan informasi yang terus berkembang, serta mengembangkan integritas, kepercayaan diri, kematangan emosi, dan kooperatif.

Mengingat kemampuan soft skills mahasiswa tersebut hanya dapat dihasilkan melalui proses pendidikan non-akademik yang dijalaninya dalam masa perkuliahan, maka organisasi kemahasiswaan, dalam hal ini SEMA (Senat Mahasiswa) FTI menyadari peran penting tersebut.

Sebagai lembaga yang mewadahi aktifitas non-akademis mahasiswa, SEMA FTI menyelenggarakan SPARKFEST, sebuah festival tahunan kegiatan non-akademis, yang pada SPARKFEST #6 kali ini menyertakan juga kompetisi vocal, UAJY VOICE, bagi mahasiswa UAJY. UAJY VOICE merupakan ajang pencarian bakat vokal yang baru pertama kali diadakan dalam rangkaian Sparkfest FTI UAJY. Kompetisi UAJY VOICE merupakan kompetisi menyanyi yang diperuntukkan bagi Individu atau grup vokal. Sedangkan kompetisi bulutangkis, memasak, futsal, basket adalah kompetisi yang secara periodik sudah masuk dalam agenda Sparkfest.

Semua peserta tampil menunjukkan kebolehan suara mereka di depan juri. Suasana tegang hingga dukungan sangat terasa di bangku penonton sejak awal acara. Sebanyak 25 peserta dari dua periode pendaftaran berhasil mencuri perhatian penonton maupun panitia, tidak jarang diantaranya mendapat kritikan dari dewan juri.  UAJY VOICE secara interaktif menggalang dukungan penonton bagi peserta lewat lembaran kertas ke kotak suara maupun jumlah like instagram http://instagram.com/sparkfest6 sesuai nomor urut peserta. Banyak atau sedikitnya like instagram menjadi salah satu pertimbangan juri untuk memutuskan pemenang.

Setelah melalui tahapan penggalangan dukungan, memunculkan tiga nama pemenang, yakni Juara 1 Brigita Yo’ella, Juara 2 Lintang Ariani dkk, serta Juara 3 Meyevlin Panggul.  (Josephine)

 


Roadshow KPK

UKM Renang UAJY Raih 4 medali Perak

$
0
0

Tim UKM renang UAJY kembali meraih prestasi membanggakan dalam ajang Gajah Mada Swimming Competition (GSM) 2016 yang diadakan Sabtu, 20/08/2016. Masing-masing medali disumbangkan oleh Yakub Prakosa N dengan 3 buah medali perak dari cabang nomor 100m gaya bebas, 100m kupu-kupu, dan 50m gaya bebas, dan 1 medali perak oleh Diana Tri Astuti dari cabang nomor 200m gaya dada putri.

Yang membuat menjadi istimewa adalah karena Yakub Prakosa N adalah seorang mahasiswa baru di prodi Manajemen 2016. Saat ditanya bagaimana perasaannya setelah menang. “Senang dan bangga tentunya bisa menyumbangkan medali untuk UKM renang UAJY”, ucap Yakub. Dengan persiapan yang hanya 3 hari sebenarnya dia juga tidak terlalu mengharapkan untuk bisa mendapat medali, namun dengan kemaun dan kerja keras yang sudah dipersiapkan tentu ini adalah kemenangan yang luarbiasa.

Mulai menekuni olahraga renang ketika usia 4 tahun, hingga saat ini sudah banyak prestasi yang dicapai oleh Yakub mulai dari lomba tingkat regional hingga tingkat nasional. Ke depannya Yakub berharap tetap bisa berprestasi di renang dan menyumbangkan medali bagi UAJY, dengan tidak melupakan tugas utamanya yaitu kuliah. “Berprestasi di renang itu perlu, tapi jangan sampai melupakan kuliah. Kalo bisa jalan dua-duanya”, tambah Yakub.

Peraih medali perak lainnya yaitu Diana Tri Astuti mahasiswa prodi Akuntansi 2015, merasa senang bisa mewakili teman-teman dari UKM renang UAJY dan juga bisa membawa nama UAJY. Sama halnya dengan Yakub, dengan persiapan yang terbilang minim namun dengan latihan yang maksimal, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan tentunya mempersiapkan mental untuk bertanding semua keraguan sebelum bertanding bisa diatasi.

“Awalnya bukan karena suka olahraga renang tapi karena dulu waktu TK kena sakit paru-paru flek, jadi disarankan dokter untuk terapi berenang”, ungkap Diana. Siapa sangka dari yang awalnya hanya untuk terapi bisa menjadi prestasi, prestasi yang pernah di dapat Diana pun juga tidak kalah menterengnya dengan Yakub mulai dari juara tingkat regional hingga nasional pernah diraihnya.

Yakub dan Diana berharap agar universitas bisa mendukung kegiatan dari mahasiswa dengan memberikan fasilitas yang mempuni ataupun dengan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi sehingga mahasiswa menjadi termotivasi. Keduanya juga memberikan saran apabila ada teman-teman yang mau menekuni olahraga renang dengan tidak mudah putus asa, latihan yang rutin, dan yang paling penting adalah totalitas.

1472450955749

1472450943452

Mahasiswa Universitas Passau, Jerman, Belajar di UAJY

$
0
0

Universitas Atma Jaya Yogyakarta kembali menerima empat orang mahasiswa exchange dari Passau University, Jerman. Keempat mahasiswa ini akan mengikuti perkuliahan selama satu semester sesuai dengan penjurusan mereka masing-masing. Di samping matakuliah regular mereka juga akan diajarkan tentang budaya Indonesia, khususnya budaya Yogyakarta.

Program exchange ini sendiri merupakan sebuah kerja sama pendidikan yang dilakukan oleh pihak UAJY dan Passau University yang telah terjalin dari 3 tahun yang lalu. Program Student Exchange U to U inilah yang memungkinkan mahasiswa asing untuk dapat melakukan perkuliahan selama satu atau dua semester di Universitas yang sudah menjadi rekanan untuk melakukan program pertukaran mahasiswa.

Keempat mahasiswa ini akan berkuliah di Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Semester Gasal 2016/2017. Ditemui di kantornya, Kaprodi Sosiologi  FX. Bambang Kusumo Prihandono, M.A. menganggap bahwa program ini sangat bermanfaat. “Banyak hal positif yang bisa diambil dari program ini baik untuk mahasiswa maupun bagi pihak universitas”, ucap Bambang.

Program seperti ini kiranya mampu memicu pola pikir dari mahasiswa kita agar bisa bersaing dan saling bertukar pikiran tentang tata cara pengajaran ataupun pengalaman yang mahasiswa exchange tersebut miliki. Sehingga mampu dipraktekkan dan diimplementasikan di area kampus UAJY, “Tidak hanya melulu tentang pendidikan namun juga ada aspek lain yang bisa kita dapat mulai dari budaya hingga kerjasama riset”, tutup Bambang.

Menjawab Tantangan Ketahanan EnergI dan Perubahan Iklim

$
0
0

Perubahan iklim merupakan hal serius yang perlu diperhatikan, pasalnya beberapa tahun ke depan suhu bumi akan naik beberapa derajat. Urgensi inilah yang membawa kerja sama antara Yayasan Pespektif Baru dan Konrad Adenauer Stiftung mengadakan seminar mengenai “Menjawab Tantangan Ketahanan EnergI dan Perubahan Iklim” di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 23 Agustus 2016 di Auditorium gedung Thomas Aquinas.

Menurut Derira selaku Program Manager yayasan Perspektif Baru, seminar ini diadakan karena Indonesia tahun lalu mengikuti COP 21 di Paris yakni sebuah konfrensi perubahan iklim PBB pada tahun 2015. Konfrensi tersebut telah menyepakati rezim iklim yang baru untuk 2020 dan seterusnya, mengupayakan agar suhu bumi tidak naik lebih dari 2 derajat, apabila lebih maka alam akan berubah, dimulai dari naiknya suhu bumi, air laut yang naik dan es kutub utara yang mencair.

Pada acara seminar ini dihadirkan pembicara Wimar Witular selaku pendiri yayasan Perspektif Batu, Faisal Basri selaku ekonom dan politikus Indonesia. Dalam seminar ini disampaikan bahwa penurunan emisi merupakan kunci utama untuk menjaga suhu bumi, misalkan mengurangi listrik yang selama ini banyak menyerap sumber daya alam, melakukan penanaman pohon, menjaga hutan. Masalah ini lebih dari sekerdar buang sampah pada tempatnya, ujar Derira.

Wimar Witular mengatakan bahwa claim of changes adalah masalah peting melebihi dari masalah krisis moneter, krisi moral dan lainya. Claim of changes ini merupakan masalah nomor satu yang harusnya diselesaikan, karena jika tidak maka bumi akan tenggelam apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan sangatlah penting membahas perubahan iklim.

Indonesia sebenarnya ditantang oleh dunia mengenai pertanggungjawaban hutan, karena Indonesia memiliki lahan hutan yang luas akan tetapi masih sering terjadi banyak masalah seperti kebakaran hutan, penebangan hutan liar, pembukaan lahan sawit yang justru banyak menimbulkan kerusakan. Kami juga berharap agar mahasiswa sekarang aware terhadap masalah ini, karena nantimya mereka yang akan melajutkan kehidupan di bumi.

(Bertha)

3

Urgensi Pemberantasan Korupsi dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan

$
0
0

Maraknya kasus korupsi yang terjadi dalam lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan juga di lembaga kepolisian menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya telah berada dalam kondisi korupsi yang kronis. Fakta seperti kasus Century, Gayus Tambunan, Tanjung Api-Api, buku ajar di beberapa kabupaten, kasus BLBI dan Syamsul Nursalim merupakan kasus besar yang menarik perhatian publik, disamping sederet kasus lain baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Dari banyak kasus korupsi di Indonesia, kecenderungan yang dapat dilihat oleh publik adalah korupsi semakin tahun semakin meningkat secara kuantitatif, semakin besar kuantitas uang rakyat yang dikorupsi, dan semakin meningkat pula kenekatan para pelaku korupsi mengingat penegakan hukum di Indonesia terhadap korupsi masih lemah.

Keprihatinan terhadap kondisi tersebut telah menggerakkan hati Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY) untuk ikut bertanggung jawab dalam pemberantasan korupsi melalui seminar regional dengan tajuk, “Urgensi Pemberantasan Korupsi dalam Mewujudkan  Indonesia Sejahtera dan Berkeadilan”. Seminar diselenggarakan di Kampus III, Gedung Bonaventura, Jl. Babarsari 44, pada Selasa, 23 Agustus 2016. Adapun para pembicara yang hadir dalam acara ini adalah; H. Ganjar Pranowo, SH. MIP. (Gubernur Jawa Tengah); Dr. Zainal Arifin Mochtar, SH. LL.M.(Direktur PUKAT UGM); Dr. W. Riawan Tjandra, SH. (Dosen FH UAJY) serta Staf Biro Hukum KPK.

Dikatakan oleh Riawan Tjandra bahwa publik yang memberikan kepercayaan penuh kepada lembaga-lembaga yang diyakini mampu memberantas korupsi, justru dilukai perasaannya ketika mengetahui bahwa lembaga-lembaga tersebut menjadi sumber korupsi. Paradoks pemberantasan korupsi ini juga telah menafikan berbagai upaya pemerintah yang secara bersamaan dengan pemberantasan korupsi melakukan pembenahan sistem administrasi Negara melalui reformasi birokrasi, reformasi sistem politik, reformasi hukum, dan reformasi keuangan Negara.

Sedangkan Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa konsep pertanggungjawaban/ akuntabilitas governance merupakan pertanggungjawaban kolektif tiga pilar yaitu masyarakat, pemerintah dan sektor usaha. Sehingga pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Pemerintah yang selama ini bersifat eksklusif dan vertikal perlu diperluas dan dilengkapi dengan model pertanggungjawaban horizontal yaitu dari pemerintah kepada kedua unsur governance yang lain secara sinergis. Pemberantasan korupsi juga memerlukan peran aktif masyarakat sipil yang perlu secara positif dirumuskan dalam format yang terstruktur dan melembaga bersama dengan Pemerintah.

“Governance dapat mengambil bentuk social audit secara transparan dan rutin terhadap pemerintah serta program-program pembangunan sebagai bentuk upaya kontrol dan pemberantasan korupsi.” tegasnya.

1

KUNJUNGAN DARI TECHNISCHE UNIVERSITAT MUNCHEN ASIA, SINGAPORE

$
0
0

Pada hari Selasa, 23 Agustus 2016 Kantor Kerjasama dan Promosi kembali memfasilitasi pertemuan untuk mencari peluang kerjasama. Kali ini kerjasama ditawarkan oleh Technische Universitas Munchen Asia, Singapore yang merupakan afiliasi dari Technische Universitat Munchen, Germany.

Mr. Nicholas Tan (Manager of Academic Services) dan Ms. Rajeswary Sogamaur (Program Advisor) dari TUM Asia, menjelaskan institusi mereka sebagai Perguruan Tinggi yang unggul dalam bidang teknologi dan telah mempunyai kerjasama dengan NTU Singapore dan NUS Singapore untuk Master Program. Setiap bulan, dosen dari Technische Universitas Munchen, Germany mengajar selama 2 minggu di TUM Asia untuk menjaga kualitas mutu pendidikan.

Kerjasama yang ditawarkan dengan UAJY, khususnya dengan Fakultas Teknologi Industri, bukan hanya untuk studi lanjut (Master Program), namun juga untuk pengembangan kualitas proses belajar. Pada kesempatan diskusi dengan Bapak Eduardus Rusdianto – Wakil Dekan III FTI dan Ibu Novenda K. Putranto – dosen Program International Class Industrial Engineering, banyak alternatif program yang dapat dilakukan bersama, antara lain untuk program guest lecturer, short course, maupun student exchange bagi mahasiswa UAJY. Bahkan dengan senang hati TUM Asia juga berkenan untuk menjadi nara sumber pada seminar yang akan digelar oleh Fak. Teknologi Industri di tahun 2017.

Ms. Rajeswary Sogamaur menambahkan bahwa mahasiswa TUM Asia bukan hanya dari Singapura, bahkan sebagian besar dari beberapa negara tetangga antara lain Malaysia, China dan India. Memang saat ini bidang teknologi menempati urutan tertinggi dalam  menarik minat mahasiswa untuk melanjutkan studi. TUM Asia juga bersedia membantu untuk mencarikan peluang beasiswa yang sesuai untuk mahasiswa, termasuk beasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di TUM Asia melalui Program LPDP.

Beberapa program yang ditawarkan oleh TUM Asia memang sangat menarik dan sejalan dengan beberapa mata kuliah atau konsentrasi yang diselenggarakan oleh Fak. Teknologi Industri, antara lain Transpotation and Logistic, Integrated Circuit Design, Green Electronic, dan Transportation and Logistic. Bahkan untuk program terakhir, dapat juga dikembangkan untuk menambah wawasan mahasiswa di Program Studi Teknik Sipil, khususnya konsentrasi transportasi. Program transportasi MRT di Singapura misalnya, selama ini dapat menjadi kajian yang menarik dari sisi pengelolaan jalan raya maupun sistemnya yang melibatkan para ahli sipil maupun informatika.

Diskusi ditutup dengan kesepakatan untuk melanjutkan diskusi melalui email untuk merealisaikan program yang dilakukan bersama dalam waktu dekat dan pemberian suvenir kepada delegasi dari TUM Asia oleh Ibu Lucia Dwi Rini Harjanti – Wakil Kepala Bidang Kerjasama.

(Partnership Affairs – UAJY)

 

Eksistensi dan Implementasi Kedudukan Hakim Sebagai Pejabat Negara

$
0
0

Salah satu pilar negara hukum adalah keberadaan kekuasaan kehakiman yang merdeka. Aktor utama dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman adalah hakim. Berkaitan dengan hal tersebut maka kedudukan hakim memiliki karakteristik khusus yakni sebagai Pejabat Negara. Urgensi dari persoalan ini kemudian diangkat ke dalam sebuah seminar kerjasama antara Fakultas Hukum UAJY dengan Komisi Yudisial RI. Seminar diselenggarakan pada Kamis, 25  Agustus di Kampus FH UAJY, St. Alfonsus, Mrican, Yogyakarta. Adapun para pembicara yang hadir dalam seminar yang bertajuk “Eksistensi dan Implementasi Kedudukan  Hakim sebagai Pejabat Negara (Kajian Kritis RUU Jabatan Hakim)” ini adalah Dr. Suparman Marzuki (Dosen FH UII); Andreas Purwantyo Setiadi, SH. MH. (Ketua PN Sleman dan Alumnis FH UAJY); Dr. Al. Wisnubroto (Dosen FH UAJY); Dr. H. Sumartoyo (KY); Dr. Pri Pambudi Teguh (MA), sedangkan G. Arytadi, SH. MH. (Dosen FH UJAJY) bertindak sebagai moderator.

Seiring dengan semangat reformasi maka kedudukan hakim yang sejak jaman Kolonial hingga orde baru berada di bawah kekuasaan eksekutif (sebagai rechterambtenaren atau PNS), kemudian dikoreksi dan selanjutnya diberikan kedudukan  sebagai Pejabat Negara sebagaimana yang secara normatif diatur dalam UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Pada kenyataannya aturan normatif kedudukan hakim sebagai pejabat negara tidak serta merta diikuti dengan sistem implementasi yang konkrit sehingga sekalipun menyandang sebutan sebagai Pejabat Negara namun  sistem rekrutmen, kepangkatan, penilaian kinerja hingga sistem pensiun tetap saja mengikuti ketentuan PNS.

Terkait dengan seleksi hakim, sebenarnya UU No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama dan UU No. 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara telah mengatur bahwa proses seleksi hakim dilakukan bersama oleh Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial. Hal ini sesuai dengan  kelaziman bahwa Pejabat Negara dipilih dan direkrut melalui proses seleksi yang melibatkan Lembaga Negara lain (dalam  hal  seleksi hakim melibnatkan KY). Namun demikian Putusan Mahkamah Konstitusi No. 43.PUU-XII/2015 telah menyatakan bahwa ketentuan normatif yang melibatkan  lembaga lain a quo Komisi Yudisial dinyatakan inkonstitusional. Dengan demikian maka seleksi calon hakim hanya menjadi kewenangan Mahkamah Agung dan ketentuan lebih lanjut cukup diamanahkan dengan Peraturan Mahkamah Agung.

Mekanisme seleksi calon hakim yang hanya menjadi kewenangan oleh Mahkamah Agung tersebut telah mengembalikan lagi sistem seleksi selayaknya PNS. Jika demikian maka status hakim sebagai Pejabat Negara kembali menemui dualismenya.

Peneguhan kedudukan hakim sebagai Pejabat Negara dalam rangka penyelenggaraan kekuasaan kehakiman yang merdeka ternyata tidak cukup diatur dalam UU Kekuasaan Kehakiman dan secara parsial disisipkan dalam berbagai undang-undang di bidang peradilan. Untuk itu muncullah RUU Jabatan Hakim yang mengatur kedudukan hakim sebagai Pejabat Negara dalam sistem yang lebih komprehensif.

RUU Jabatan Hakim menajdi harapan bagi eksistensi ststus hakim  yang hingga kini masih “terombang-ambing” di tengah ketidaktegasan. Namun demikian RUU tersebut masih  memerlukan berbagai kajian mengingat  kedudukan hakim  berbeda dengan Pejabat Negara lainnya yang bersifat  individual dan temporer. Kedudukan hakim sebagai Pejabat Negara yang bersifat kolektif (kolegial) dan tidak bersifat temporer (sampai usia pensiun) menjadikan  problematika sendiri  dalam tataran  implementasi. (One 26/8)

2


Wisuda Periode IV T.A. 2015/2016 : UAJY Luluskan 669 Sarjana

$
0
0

“Saat ini hingga 20 tahun ke depan, sumber daya perusahaan bukan lagi modal, bahan baku, dan bahkan teknologi, melainkan talent. Yakni orang-orang pintar, canggih dan melek teknologi, cerdik dan tangkas bekerja. Alhasil, di dunia terjadilah peperangan dalam memperebutkan talent-talent tersebut. Pertanyaannya adalah, apakah dunia pendidikan telah merespons era revolusi digital ini dengan “revolusi” kurikulum atau sistem pendidikan ?” demikian antara lain pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam pidato Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL.M. di hadapan para Wisudawan Periode IV T.A. 2015/2016 di Auditorium Kampus II UAJY, Thomas Aquinas, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta pada Sabtu, 27 Agustus 2016.

Sejalan dengan hal tersebut Ketua Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, Prof. Ir. Y. Andi Trisyono, M.Sc., Ph.D., menegaskan bahwa pembangunan sarana prasarana fisik sangat penting, namun pengembangan sikap (attitude) sebagai pembelajar akan lebih menentukan dalam membentuk lingkungan akademik yang mampu mendorong  setiap individu di dalamnya mencapai kinerja  yang optimal. “Kesadaran tentang posisi kita dan tujuan yang dicapai akan menjadi daya dorong untuk terus melakukan perbaikan di berbagai aspek akademik maupun non-akademik” imbuhnya.

Wisuda kali ini UAJY meluluskanan 688 sarjana dengan rincian 669 sarjana strata satu dan 19 sarjana strata dua (magister), tercatat sebanyak 109 lulusan atau 15,84% dari total lulusan dinyatakan lulus dengan predikat Cum Laude. Prodi Teknik Informatika adalah prodi yang paling banyak memiliki lulusan dengan predikat cum laude.

Mengingat jumlah wisudawan yang banyak, agar proses pelaksanaan wisuda bisa berjalan lebih tertib dan lancar, maka wisuda kali ini dibagi menjadi dua sessi. Sessi pertama (pagi) diperuntukkan bagi wisudawan Fakultas Hukum, FISIP, dan Teknologi Industri. Sedangkan sessi kedua (sore) diperuntukkan bagi Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Teknobiologi.

Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES.,DEA yang hadir dalam wisuda kali ini juga memberikan kata sambutannya. Dalam sambutannya, Bambang menegaskan, bahwa di dalam era MEA saat ini dibutuhkan tenaga terampil berpendidikan tinggi, bersertifikat lulusan perguruan tinggi dan memiliki daya saing yang tinggi. Singkatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki kriteria penguasaan terhadap: acedemic skills, life skills, dan technical skills. Untuk itu, “Perguruan Tinggi diharapkan dapat berkontribusi dalam inovasi pembangunan daya saing lokal, nasional, dan global, mendorong terjadinya transfer kebudayaan, pengetahuan, teknologi untuk masyarakat industri, mendukung penelitian yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat dan aplikatif.” demikian Bambang menyudahi pidatonya. (One 27/8)

1

3

4

AKSI DONOR DARAH DIES NATALIS KE-51

UAJY Kenalkan Mataram Kuno pada Mahasiswa Asing Melalui SPARCH

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan mutu akademik UAJY guna meraih World Class University (WCU), Kantor Kerja Sama dan Promosi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KKP UAJY) menyelenggarakan  Short Course Program bekerja sama dengan Program Studi Arsitektur UAJY. Short Course Program yang diperuntukkan bagi mahasiswa Arsitektur lintas Negara ini dinamakan SPARCH. Bertajuk “Finding The Heart of The Old Yogyakarta” (Menemukan Jantung Kota Kuno Yogyakarta), acara ini membahas secara mendalam tentang arsitektur kerajaan Mataram Kuno di Kota Gede Yogyakarta.

SPARCH UAJY akan berlangsung hingga 3 September 2016. Secara bertahap akan mengadakan survei lapangan, diskusi, workshop dan presentasi. Hari kedua acara ini berlangsung, peserta workshop masih pada tahap perkenalan diri dan presentasi mengenai latar belakang peserta. Rencananya, pada tanggal 31 Agustus hingga 1 September 2016 akan terjun langsung ke Kota Gede dan melihat bagaimana suasana pedesaan Burayut maupun mataram kuno dibangun.

Peserta dari berbagai latar belakang budaya dan tempat studi tercatat mengikuti kegiatan ini. Sebagai tuan rumah, UAJY mengutus empat mahasiswa. Sedangkan peserta lainnya dari Universitas Islam Indonesia, Binus University Jakarta, Universitas Trisakti Jakarta, Universiti Teknikal Malaysa Melaka dan De Lille Chatolic University Perancis. Hadir pula sebagai pembicara Internasional Prof. Yoshihisha Wakita dari Universitas Kinki Japan dan Prof. Yasushi Takeuchi dari Tohoku Institute of Technology Japan. Turut hadir pembicara lain yakni Dr. Ikaputra(UGM) dan V. Reni Vita Surya dari (UAJY).

I like to join this program. It’s so much easy and I exicited for tomorrow, to see how Mataram Kuno build their palace and how the javanesse palace traditionaly structure still survive.” Ucap Manar mahasiswa Arsitektur pascasarjana UAJY asal Egypt yang turut serta dalam program SPARCH.

UAJY merupakan institusi pendidikan yang berambisi menjadikan universitas kelas dunia, dengan berbagai upaya peningkatan fasilitas hingga mutu akademik. Short Course Program tidak hanya diperuntukkan bagi Program Studi Arsitektur, melainkan setiap fakultas lain yang ada di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sejak tahun 2014 KKP UAJY telah memacu setiap fakultas untuk menyelenggarakan program internasional bagi mahasiswa internal maupun mahasiswa asing dalam berbagai program akademik. Hingga saat ini tercatat berbagai program Internasional dari berbagai prodi di UAJY telah terselenggara yakni ARTECH dari Prodi Teknik Industri, e-Tropic dari Prodi Teknobiologi, dan Impression dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2

1

Seminar Creating E-Commerce Generation

$
0
0

Bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, MX Campus dengan JD.ID mengadakan seminar untuk mengupas trend dari perkembangan e-commerce yang ada di Indonesia (Jum’at, 19/8). D.I Yogyakarta adalah kota pertama yang dikunjungi oleh MX Campus sebelum menyelenggarakan roadshow ke berbagai kota besar, di antaranya Surabaya, Malang, Semarang, dan Bandung.

Dengan mengambil tajuk “Past, Present, Future of Indonesia E-Commerce : Creating E-Commerce Generation”. Acara ini bertujuan untuk memberikan tips-tips yang bermanfaat dalam melakukan belanja online yang aman dan untuk mengetahui perkembangan e-commerce dalam beberapa tahun mendatang di Indonesia.

Hadir sebagai pembicara Head of Business dari JD.ID Heru Kurnadi dan Teddy Arifianto, Head of Corporate Communications & Public Affairs dari JD.ID. Acara seminar dibuka oleh Giovanni Alexander sebagai moderator, menjelaskan secara umum apa itu e-commerce dan bagaimana pangsa pasar dari e-commerce dalam negeri serta peluang-peluang apa yang bisa didapat oleh pelaku usaha e-commerce itu sendiri.

Heru Kurnadi menjelaskan tentang  JD.ID,  sejarah serta visi dan misi dari perusahaan. JD.ID sendiri adalah toko online yang notabene masih pemain baru di industri e-commerce  Indonesia. Dengan menawarkan kualitas barang yang dijamin asli dan layanan yang mempuni. JD.ID dianggap cukup mampu untuk bersaing dipasar e-commerce Indonesia yang saat ini sedang berkembang dengan pesat.

Pembicara terakhir adalah Bapak Teddy Arifianto. Dalam pemaparannya menjelaskan progress dan rencana kedepan dari JD.ID. Saat ini JD.ID sudah menyiapkan tim-tim logistik yang akan beroperasi di luar Pulau Jawa guna memenuhi permintaan konsumen yang tiap hari makin bertambah.

Pada akhir acara peserta diminta untuk membuat bisnis case real dari studi kasus yang ada, dimana pada kesempatan kali ini mengambil kasus Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Setiap kelompok akan mempresentasikan ide mereka dan ide yang menarik serta kreatif akan disponsori oleh pihak JD.ID untuk kemudian dikembangkan. “Ide yang menarik dan dianggap mempuni, akan kami endorse dan support. Untuk dikembangkan agar mahasiswa dapat mengenal dunia kerja dan mendapat sponsor untuk melakukannya”, tutup Heru. (Katelianto)

2

3

LPPM Selenggarakan Aksi “Bakti Sosial Kemanusiaan Donor Darah”

$
0
0

 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyelenggarakan aksi donor darah dalam menyambut Dies Natalis Ke-51 pada Selasa, 6 September 2016. Aksi donor darah ini merupakan salah satu “tradisi” bakti sosial kemanusiaan yang dilaksanakan setiap tahun dalam menyambut Dies Natalis UAJY, selain bentuk-bentuk pengabdian masyarakat yang lain.  Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, aksi donor darah kali ini dilangsungkan di tiga kampus, masing-masing adalah Kampus St. Alfonsus, Mrican, Lobi kampus Thomas Aquinas, dan Kampus Bonaventura, Babarsari. Aksi donor darah yang menggandeng PMI Pemkot Yogyakarta ini berlangsung mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Seperti aksi donor darah terdahulu, aksi kali ini juga didominasi oleh mahasiswa. Namun beberapa karyawan serta petugas keamanan kampus juga nampak ikut  berpartisipasi dengan menyumbangkan darahnya.

Ketua LPPM UAJY, Dr. I. Putu Sanjaya, ketika ditemui di Kampus Bonaventura mengungkapkan bahwa, aksi kemanusiaan donor darah dilandasi oleh kesadaran bahwa ketersediaan darah sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya. Untuk itu, ketersediaan darah  yang aman, mudah diakses, dan terjangkau oleh masyarakat sangat dibutuhkan.

Di sela-sela proses pengambilan darahnya, Putu melanjutkan, “Donor darah bisa memperpanjang hidup oran lain, membantu hidup orang lain dan menyehatkan badan kita sendiri. Dengan demikian akan meningkatkan kualitas hidup kita sekaligus berguna bagi orang lain, khususnya mereka yang membutuhkan darah.” tandasnya. (One 6/9)

DSC_5956

DSC_5968

4

Pendaftaran Wisuda Periode I T.A. 2016/2017

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fair 2016

$
0
0

Kantor Kemahasiswaan, Alumni, Dan Campus Ministry (KKACM) Universitas Atma Jaya Yogyakarta bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), menyelenggarakan UKM Fair pada Minggu, 4 September 2016. Bertempat di auditorium kampus 2 gedung Thomas Aquinas Babarsari, acara tahunan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan UKM dan komunitas yang ada di UAJY.

Program ini diperuntukan bagi para mahasiswa baru agar bisa mengikuti UKM atau komunitas sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki, sehingga mahasiswa tidak hanya mampu berprestasi di bidang akademik, namun juga non-akademik. Untuk itulah acara UKM ini rutin diadakan tiap tahunnya guna menjaring bakat dan talenta yang ada untuk terus digali dan dikembangkan sehingga mampu terus berprestasi dan mengharumkan nama UAJY.

Berbagai UKM, seperti Paduan Suara Mahasiswa (PSM), Photography (APC), Pecinta Alam (Palawa), Resimen Mahasiswa (Menwa), Koperasi Mahasiswa (KOPMA) ambil bagain dalam kegiatan ini. Tidak hanya itu, UKM yang mewadahi mahasiswa peminat Futsal, Bulutangkis, Basket, Voli, Taekwondo, Inkai, Renang, dan sebagainya juga berpartisipasi.

Selain diikuti oleh Unit Kegiatan Mahasiswa, UKM Fair ini diikuti pula oleh komunitas-komunitas yang ada di bawah naungan dari Seni Budaya Nusantara (SBN), di mana unit kegiatan ini dapat menjadi wadah pembelajaran dan eksistensi mahasiswa melalui kegiatan seni budaya. UKM Seni Budaya Nusantara sendiri membawahi enam komunitas budaya yakni Batak, Dayak, Papua, NTT, Toraja, dan Nias.

Antusias dari mahasiswa baru yang mengikuti UKM Fair ini sangat luarbiasa, terlihat dari antrian panjang hingga sore hari yang menunggu untuk bisa masuk ke dalam auditorium tempat pelaksanaan UKM Fair diadakan. Menariknya lagi pada acara UKM Fair kali ini juga diadakan festival jajanan pasar tempo dulu, di mana mahasiswa bisa membeli jajanan-jajanan tempo dulu yang saat ini sudah jarang dijual dan jarang ditemui.


Lomba Voli Antar Unit Menyambut Dies Natalis Ke-51 UAJY

$
0
0

Untuk memeriahkan acara Dies Natalis Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ke-51, masing-masing panitia penyelenggara mengadakan berbagai rangkaian perlombaan olah raga, salah satunya adalah acara lomba voli antar unit. Lomba ini berlangsung di aula olahraga kampus 1 UAJY Mrican. Lomba voli ini diikuti oleh karyawan UAJY maupun outsource.

Dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II UAJY, Bapak H. Andre Purwanugraha, S.E., M.B.A. Dalam pidato peresmiannya Andre berpesan, “Siapapun yang ikut bertanding agar selalu menjunjung tinggi semangat dan nilai-nilai sportifitas pertandingan, sehingga semangat acara Dies Natalis yang ke-51 ini dapat tercermin dan tercapai secara menyeluruh, khususnya melalui para karyawan yang mengikuti lomba voli pada hari ini”.

Lomba voli ini sendiri akan diselenggarakan selama 12 hari, mulai dari tanggal 5-16 September 2016. Semuanya dilaksanakan di gedung olahraga kampus 1 UAJY, Mrican. Pertandingan menggunakan sistem gugur, sehingga tim yang kalah otomatis akan langsung tersingkir. Antusiasme yang tinggi dari para peserta ini terlihat dari tingkat paritisipasi para karyawan yang tinggi, baik pria namun wanita.

Dihari pertama lomba, tim putri dari kampus 1 melawan tim putri dari kampus 2. Pertandingan berlangsung seru dan sengit dari awal hingga akhir laga. Namun di akhir set terakhir (ke tiga), tim putri dari kampus 1 terlihat kelelahan sehingga tim dari kampus 2 mampu membalikkan keadaan dan memenangkan lomba dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan tim voli putri kampus 2.

12

8

Pengumuman Kegiatan Sabtu, 10 September 2016

Belajar Bareng KompasTV di UAJY

$
0
0

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berkerja sama dengan Kompas Gramedia menggelar sebuah workshop bertajuk Belajar Bareng KompasTV. Acara ini diselenggarakan di Auditorium gedung Teresa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelas workshop; (1) Workshop Jurnalistik TV, (2) Workshop Festival Film Pendek Indonesia dan (3) Workshop Kompasiana dan Harian Kompas (Jumat, 9 September 2016).

Rangkaian workshop  ini dibuka dengan seminar “Membangun Non-Linear TV di KompasTV” yang disampaikan oleh Karaniya Dharmasaputra, Digital & Content Director Kompas TV. Workshop yang terdiri dari tiga kategori ini kemudian dibagi menjadi beberapa bagian kelas. Workshop Belajar Bareng KompasTV yang tentu mendapat sambutan antusias dari kurang lebih 100 peserta dari berbagai universitas di Yogyakarta, peserta kompetisi Festival Film Pendek Indonesia dan komunitas Kompasiana hadir dan mengikuti kelas-kelas workshop.

Kelas Workshop Jurnalistik TV mengahdirkan Riga Daniswara, Koordinator Liputan KompasTV, yang menyampaikan materi mengenai Berita & Ruang Redaksi, dan Hamdan Alkafie, News Anchor KompasTV, yang memberikan Tips & Trik menjadi Presenter Berita.  Kemudian di kelas kedua, Workshop Festival Film Pendek Indonesia diisi oleh sutradara dan produser film kenamaan, Yosep Anggi Noen, yang memberikan materi mengenai penentuan tema, dinamika alur dan naskah dalam film. Dan terakhir untuk kelas workshop Kompasiana & Harian Kompas menghadirkan Kevin Anandika, Content & Community Senior Moderator Kompasiana, yang menyampaikan topik blogshop Kompasiana & Harian Kompas. (Bertha)

 

 

Agenda Dies Natalis ke-51 UAJY

Memperkenalkan Dunia Molekuler Melalui Workshop Molecular Ecology

$
0
0

 

Pada hari Kamis-Sabtu (8/9-10/9), Fakultas Teknobiologi (FTb) UAJY dalam rangka Dies FTb UAJY Natalis ke-26 menyelenggarakan Workshop Molecular Ecology dengan topik identifikasi molekuler. Workshop dilakukan di Student Lounge dan Laboratorium Biologi Molekuler Kampus 2 Gedung Thomas Aquinas UAJY. Dalam workshop ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Worawidth Wajjwalku dari Kasetsart University Thailand, Dr. Seno A. Subrata dari Fakultas Kehutanan, dan Ir. Ign. Pramana Yuda, Ph.D. dari Fakultas Teknobiologi UAJY.

Workshop ini tidak hanya dihadiri oleh Mahasiswa UAJY tetapi juga dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana, serta dosen-dosen dari ITB, UNPAD, dan Udayana. Ada yang masih awam mengenai molekuler ada juga dosen yang berlatar belakang molekuler. Materi yang disampaikan berupa pengenalan awal mengenai ekologi molekuler, desain primer, dan juga identifikasi jenis kelamin (sexing) burung dari sampel darah burung yang dimiliki oleh Pramana Yuda.

Para peserta tidak hanya mendapatkan materi tetapi juga mendapatkan ketrampilan khusus dalam hal identifikasi molekuler, seperti ekstraksi DNA, amplifikasi hasil ekstraksi, dan elektroforesis. “Diharapkan kegiatan workshop ini dapat menjadi pembuka untuk selanjutnya diadakan kembali workshop mengenai molekuler untuk tahap selanjutnya”, ujar Pak Pramana Yuda.(KD)

IMG_20160910_123331

IMG_20160910_084340

Viewing all 1483 articles
Browse latest View live