Pendaftaran Wisuda Periode I T.A. 2016/2017
Dies Natalis Fakultas Teknobiologi ke-26
Sabtu, 10 September 2016 pukul 08.00 WIB merupakan acara yang berarti bagi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Memperingati Dies Natalis ke-26, Fakultas Teknobiologi mengadakan serangkaian acara seperti sarasehan, tumpengan, dan pentas seni. Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa/i aktif Fakultas Teknobiologi.
“Acara ini merupakan kesempatan yang besar bagi Fakultas Teknobiologi untuk dapat berkumpul bersama, bergembira bersama dalam memperingati Dies yang ke 26 sebagai satu keluarga besar” kata Drs. Boy Rahardjo Sidharta, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknobiologi UAJY. Acara dimulai dengan pentas seni yang dibawakan oleh mahasiswa/i Fakultas Teknobiologi dari angkatan 2013/2014 dan sebelumnya hingga angkatan 2015/2016.
Kegiatan Dies ini juga diisi dengan sarasehan mengenai “Peran Kesinambungan Kualitas Bahan Baku Industri Herbal dan Pangan: Persiapan Menghadapi Pasar Global” dengan narasumber Bambang Purnomo selaku ketua DP Jamu Yogyakarta dan Ines Septi selaku dosen Fakultas Teknobiologi UAJY. Bambang Purnomo mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi obat-obatan herbal yang masih belum diteliti manfaatnya, oleh karena itu sebagai mahasiswa biologi, tugas utamanya adalah mengembangkan kekayaan Indonesia agar diakui di dunia Internasional. “Kebanyakan orang zaman ini telah beralih ke pengobatan herbal, karena diakui lebih aman dibandingkan dengan pengobatan kimiawi”, tegas Ines Septi selaku pembicara dalam sarasehan ini.
Acara puncak dalam Dies ini adalah pemberian penghargaan kepada dosen, karyawan, dan mahasiswa/i berprestasi serta pemotongan tumpeng.
Acara ini ditutup dengan makan siang bersama yang didahului dengan doa. Florensius Yonathan, selaku Ketua Presidium Mahasiswa (PRESMA) FTb UAJY, di akhir acara berharap agar event ini menjadi acara yang selalu dinanti oleh mahasiswa/i FTb dan menjadi ajang untuk menyalurkan bakat melalui pentas seni yang ditampilkan. Ia juga berharap agar ke depan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta semakin unggul dan sukses dalam bidang akademik maupun non akademik. (Agustinus Candra)
Ketentuan Lomba Poster/Video
Tema Lomba:
Damaikan dua sisi, selaraskan dua aksi : PERHATI(K)AN
Tujuan Lomba:
Perokok aktif memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan untuk merokok atau tidak. Tetapi para perokok aktif pun memiliki tanggungjawab untuk dapat merokok dengan beretika sehingga tidak menimbulkan kerugian kesehatan untuk orang-orang di sekitarnya. Para perokok pasif pun diharapkan dapat beraksi untuk dapat mengekspresikan ketidaknyamanannya ketika mendapatkan paparan asap rokok. Maka dari itu, diperlukan keselarasan aksi pada pilihan merokok. Lomba ini diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi nyata dalam bentuk video pendek dan poster, untuk mengkampanyekan bagaimana menyelaraskan aksi menghadapi gaya hidup merokok.
Ketentuan peserta:
- Siswa-siswi SMA/SMK sederajat
- Mahasiswa aktif Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Ketentuan Lomba Video:
- Peserta lomba individu atau kelompok pendaftar beranggotakan maksimal 4 (empat) orang.
- Satu pendaftar (perorangan/kelompok) hanya diperbolehkan mengirim 1 karya.
- Konsep Video Pendek berdurasi maksimal 3 menit (180 detik).
- Video boleh dibuat dengan KAMERA PROFESIONAL, DIGITAL CAMERA, bahkan KAMERA Handphone, ukuran minimal HD 720 px, format AVI.
- Karya dikirim dalam bentuk 2 keping DVD.
- Video tidak mengandung unsur SARA, PORNOGRAFI, KEKERASAN dan tidak melanggar norma dan nilai sosial. Tidakmenggambarkan orang merokok- batang rokok- bungkus atau merek* rokok. (*)untuk merek,jika sekedar mirip dan tujuannya untuk menyindir, tidak menjadi masalah.
- Karya harus asli buatan sendiri, tidak/belum dilombakan atau dipublikasi dalam bentuk apapun.
- Penggunaan BAHASA ASING hanya SEKADARNYA.
- Penggunaan materi dari karya orang lain (seperti : musik latar dan potongan gambar/ footage) harus dicantumkan di dalam hasil karya.
Ketentuan Lomba Poster:
- Peserta lomba individu atau kelompok pendaftar beranggotakan maksimal 2 (dua) orang.
- Satu pendaftar (perorangan/kelompok) hanya diperbolehkan mengirim 1 karya
- Poster dibuat secara :
- Manual : Sketsa, dilukis, diwarnai
- Grafis : dibantu dengan software menggambar seperti Photoshop, ilustrator, freehand, dll
- Fotografi: Pastikan bahwa foto yang digunakan adalah hasil karya sendiri.
- Atau gabungan dari ketiga cara diatas
- Poster dibuat di ukuran A3 (30×42 cm) Portrait, ditempel diatas karton board 2mm (agar tidak terlipat) dan soft copy dalam bentuk CD (2 keping).
- Tidak menggambarkan orang merokok, batang rokok, bungkus, atau merek* rokok. (*)untuk merek,jika sekedar mirip dan tujuannya untuk menyindir, tidak menjadi masalah
- Karya harus asli buatan sendiri, tidak/belum dilombakan atau dipublikasi dalam bentuk apapun
- Penggunaan BAHASA ASING hanya SEKADARNYA.
Pengumpulan Karya:
- Tanggal: 7 dan 8 September 2016
- Waktu: 10:00 – 13.30 WIB
- Tempat: Kantor Sarana dan Prasarana (KPSP) Basement Kampus II Jl. Babarsari no 44, Yogyakarta
- Karya dimasukkan ke dalam amplop tertutup.
- Sertakan Form pendaftaran beserta Surat Pernyataan (dapat diunduh di website dengan alamat …..)
Pengumuman pemenang: 17 September 2016
Penyerahan penghargaan: 27 September 2016
Hadiah
- Kategori SMA
Total hadiah lomba Poster: (Juara I, II, II, dan Favorit)
Total hadiah lomba Video: (Juara I, II, II, dan Favorit)
- Kategori mahasiswa UAJY
Total hadiah lomba Poster: Rp. 5.500.000,- (Juara I, II, II, dan Favorit)
Total hadiah lomba video: (Juara I, II, II, dan Favorit)
Contact person: Ines (08112675500)
FORM PENDAFTARAN PESERTA SMA/SMK
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Nomor Induk Siswa :
Alamat di Yogyakarta :
No. HP :
Email :
Nb.
Sertakan Foto Kopi Kartu Tanda Pelajar dan Foto terbaru ukuran 3×4 cm
FORM PENDAFTARAN PESERTA INTERMAL UAJY
Nama Lengkap :
Tempat Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Fakultas/Prodi :
NPM :
Alamat di Yogyakarta :
No. HP :
Email :
Nb.
Sertakan Foto Kopi KTM dan Foto terbaru ukuran 3×4 cm
3.000 Pencari Kerja ‘Berburu’ di Job Fair UAJY
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan Job Fair pertamanya di tahun ajaran 2016/2017 pada Jumat (16/9) sampai dengan Sabtu (17/9). Job Fair kali ini diikuti oleh 24 perusahaan ternama dan dihadiri oleh lebih dari 3.000 pencari kerja. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 16-17 September 2016 bertempat di Kampus 2, Gedung Thomas Aquinas UAJY, Jl Babarsari 44 Yogyakarta.
Tiap tahunnya para pencari kerja semakin meningkat terutama lulusan S1. “Prosentase para pencari kerja dari UAJY kali ini sebanyak 79,8% sedangkan dari luar UAJY sebanyak 20,2%. Tidak seperti pada Job Fair UAJY sebelumnya di bulan Maret 2016 yang mana lebih dari 50% berasal dari luar UAJY, bisa jadi hal tersebut karena baru saja dilaksanakan wisuda bulan lalu”, kata Agus Tridiatno, selaku Ketua Pelaksana Job Fair.
“Saat ini untuk mencari pekerjaan tidaklah mudah, sehingga diharapkan dengan diadakannya Job Fair ini dapat mempermudah untuk menemukan pekerjaan yang tepat” ujar ketua Rektor UAJY, Dr. G. Nurhartanto, S.H., L.LM dalam sambutannya.
Di samping itu, Rektor UAJY juga menegaskan bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan universitas dalam era ekonomi berbasis penguasaan teknologi sekarang ini adalah kemampuan dari para alumninya untuk terserap ke dalam pasar tenaga kerja. Kondisi ini sekaligus juga menjadi harapan para orang tua yang telah meluluskan anak-anaknya dari UAJY. Untuk itu, Rektor berharap, agar event seperti Job Fair yang diselenggarakan sekarang ini dapat bermanfaat bagi para alumni, sedikitnya dalam dua hal. Pertama, dapat memberikan informasi seputar terbukanya pasar tenaga kerja dan sekaligus memberi peluang bagi para alumni untuk memasukinya. Kedua, (dan yang lebih penting) adalah terciptanya pasar dan tenaga kerja yang bersih sehingga mampu mengangkat keterpurukan Indonesia menuju Indonesia masa depan yang bebas korupsi.
Job Fair UAJY yang terbuka bagi umum ini, para pencari kerja tidak hanya memperoleh informasi dan mendaftarkan diri, melainkan ada walk-in interview yang diadakan beberapa perusahaan. Sistem pendaftaran peserta Job Fair terbagi menjadi dua jalur, via online dan offline. “Promosi melalui media sosial membuat Job Fair kali ini mengalami peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya,” tambah Agus. Pendaftar tidak dipungut biaya dan dipersilakan selama dua hari sejak pukul 8.00 – 16.00 mengunjungi event ini.
Perusahaan yang mengikuti Job Fair kali ini terdiri dari Djarum, Maybank Indonesia, Artaboga, Indomaret, PT. Valbury Asia Futures, PT. BNI Life Insurance, PT. IFARS Pharmaceutical Laboratories, BCA, Setiawan Group, Gameloft Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas, PT. Eserval Medika Prima. Bank Danamon, PT. Victory International Futures, Dinas Tenaga Kerja DIY, PT. Hidup Baru Plasindo, PT. Ateja, Megasurya Mas, Acehardware, Informa Furniture, Chatime, PT. Bali Cahaya Amerta, PT. Pura Baru Tama (Pura Group), dan Duniatex Group.
Palugada UAJY Jawara Nasional Astra Z-Ideas
Setelah berhasil menjadi jawara pada tingkat regional II Yogyakarta. Tim Palugada Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berhasil menjadi juara nasional pada kompetisi Astra Z-Ideas yang bekerja sama dengan Marcplus Inc.
Kompetisi dalam rangka menyambut HUT Astra ke 60, pada tahap awalnya diselenggarakan di tiga kota besar yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Setiap pemenang dari masing-masing wilayah harus mengimplementasikan rancangan program yang dibuat.
Tim Palugada yang beranggotakan Rachelia Deborah, Sofi Cahyaningrum, dan Vemberita Puti Cecianti sebagai juara regional II Yogyakarta juga melakukan implementasi rancangan program yang telah dibuat selama 3 bulan.
“Kami (tim Palugada) mengimplementasikan program kami yang mempunyai konsep SWAG atau Super Wow Astra Generation. Program yang kami ekseskusi yaitu Jingle SWAG, Video SWAG, SWAG Your Way, dan SWAG Interest”, kata Rachelia Deborah Wangke.
Setelah mengimplementasikan program yang dibuat, selanjutnya pada Kamis (15/09) lalu, Tim Palugada mempresentasikan hasil dari implementasi program yang telah dilakukan di hadapan CEO dan VEO Astra bertempat di kantor Asuransi Astra.
Setelah melakukan presentasi, tim Palugada UAJY dinobatkan sebagai jawara nasional. Terpilih juga tim dari Universitas Brawijaya Malang sebagai runner-up.
UAJY Sambut 22 Mahasiswa Asing dari 14 Negara
Jum’at (16/09), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar acara Welcoming Foreign Students (penyambutan bagi para mahasiswa asing), di Student Lounge, kampus 2, Gedung Thomas Aquinas UAJY. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan unit dan juga rektorat. Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, S.H., LL.M., berpesan kepada para mahasiswa asing agar di dalam pergaulan lintas budaya ini pandai-pandai beradaptasi dan membawa diri, karena pengalaman yang diperoleh ini pasti akan memperkaya wawasan mereka tentang harmonisasi keberagaman di UAJY khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tak mengherankan apabila dari pergaulan tersebut bisa menumbuhkan kenangan dan pengalamam hidup yang tak terlupakan. Pun, segala yang diperoleh tersebut dapat dipraktekkan ketika kembali kenegara masing-masing.
Ada 22 mahasiswa asing yang mengikuti acara penyambutan ini, mereka berasal dari 14 negara yang berbeda yaitu India, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Timor Leste, Ceko, Jerman, Fiji, Belanda, Malaysia, Amerika Serikat, Madagaskar, Italia, dan Laos. Para mahasiswa ini meingikuti program beasiswa Darmasiswa, yang mana program beasiswa ini menawarkan kepada semua mahasiswa asing dari berbagai negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar Bahasa Indonesia, seni, musik, kerajinan, dan mata pelajaran sesuai dengan penjurusan yang mereka ambil.
Tujuan dari program ini sendiri adalah untuk meningkatkan minat asuh dalam Bahasa Indonesia dan Budaya Indonesia di kalangan warga dari negara lain. Para mahasiswa asing ini nantinya akan belajar selama 1 tahun di Univeristas Atma Jaya Yogyakarta, mereka akan difasilitasi untuk bisa belajar dan beradaptasi dilingkungan kampus.
Kepala Kantor Kerjasama dan Promosi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ign. Agus Putranto, M.Si., meminta agar para mahasiswa asing yang akan menempuh pendidikan di UAJY untuk beradaptasi karena budaya ataupun cuaca yang berbeda antara Indonesia dengan negara tempat mereka tinggal. Acara kemudian diakhiri dengan ramah tamah serta foto bersama antara para mahasiswa asing dengan rektorat dan para pimpinan universitas.
UAJY Selenggarakan Rakor Nationwide University Network in Indonesia (NUNI)
Dalam rangka meningkatkan mobilitas mahasiswa, dosen, serta riset kolaboratif dalam jejaring Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) maka Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bersama dengan Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Sanata Dharma (USD) dan BINUS University menyelenggarakan Rapat Koordinasi Program Kerja Sama NUNI Tahun 2016 pada 20-21 September 2016 di Universitas Islam Indonesia (20/9) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (21/9). Di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) acara tersebut diselenggarakan di Kampus Bonaventura, Jl. Babarsari 43 Yogyakarta. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL.M.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan acara tersebut, Rektor UAJY secara tegas menyampaikan bahwa salah satu cara untuk mempercepat akselerasi peningkatan kualitas pendidikan di era global saat ini adalah melalui peningkatan keterlibatan dalam jejaring NUNI. “Melalui Faculty Mobility, Student Mobility dan Research Collaboration, maka kita akan mampu menyongsong era globalisasi yang sudah merambah ke dalam dunia pendidikan tinggi. Tanpa keikutsetaan dalam jaringan tersebut, akan sulit rasanya menyamakan langkah dengan tuntutan globalisasi. Harapannya adalah dengan diadakannya kegiatan ini maka peningkatan jumlah kolaborasi yang berada pada jaringan NUNI akan semakin dapat dirasakan oleh para anggotanya.”
Adapun Faculty Mobility merupakan program pertukaran dosen, baik untuk pengembangan program maupun peningkatan akademik melalui kegiatan berbagi pengetahuan dan konten pembelajaran. Sedangkan Student Mobility adalah program pertukaran mahasiswa dengan kolaborasi bersama universitas luar negeri, pengabdian masyarakat dan pertukaran budaya untuk mahasiswa S-1. Sementara melalui Research Collaboration berusaha membangun kerjasama dan interaksi diantara dosen dan mahasiswa pasca sarjana untuk melakukan penelitian dalam ruang lingkup global dan/atau nasional
Selain beberapa persoalan di atas, Rapat Koordinasi Program Kerja Sama NUNI Tahun 2016 ini juga membahas beberapa agenda, yang meliputi, di antaranya : 1) Seminar tentang peningkatan reputasi internasional perguruan tinggi dan akreditasi internasional program studi; 2) Komitmen untuk melakukan kegiatan kerjasama diantara para anggota NUNI yang akan dilakukan pada tahun 2017; 3) Penentuan sekretariat NUNI beserta steering committee; 4) Membership fee terkait dengan research platform; serta 5) Menjadikan konsorsium ini diresmikan oleh DIKTI agar dapat dimasukkan ke dalam roadmap DIKTI. (One 21/9)
Pembekalan HMPSA 2016
Seminar dan Diskusi “Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Pembangunan Sektor Industri”
“Saat ini, Indonesia masuk dalam kategori middle income trap, yakni negara yang terjebak dalam pusaran ekonomi berpenghasilan rendah. Dalam kondisi dan situasi semacam ini maka mustahil bagi Indonesia, sebagai negara dengan tingkat populasi 250 juta jiwa dan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,5% per tahun, untuk melaju menjadi negara maju” demikian antara lain pokok-pokok pikiran yang diungkapkan oleh Buntoro (Chairman dan Founder PT Mega Andalan Kalasan) dalam seminar dan diskusi bertajuk “Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Pembangunan Sektor Industri.”
Seminar dan diskusi yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-51 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) ini berlangsung di Kampus III, Gedung Bonaventura, Jl. Babarsari 43 Yogyakarta pada Kamis, 22 September 2016. Tak kurang dari 250 peserta, yang terdiri atas mahasiswa dan dosen maupun praktisi memadati acara ini. Kecuali Buntoro, pembicara lain dalam seminar dan diskusi ini adalah Senior Ekonom Bank Indonesia, Dr. Piter Abdullah, S.E., M.A.
Sebagai pembicara kedua, Piter mengungkapkan bahwa penyebab industrialisasi Indonesia kalah bersaing dengan negara maju meliputi beberapa sebab, yakni berkurangnya daya saing upah sehingga meingkatkan persaingan investasi padat karya dengan negara peers. Di sisi lain, daya saing non-upah mengalami penurunan sehingga menjadi hambatan tambahan dalam menarik investasi. Selanjutnya Piter menegaskan, “Ketidakseimbangan struktur industri domestik saat ini tercermin pada profil industri yang kuat pada sektor SDA dan low-tech labor intensive. Padahal, industri masa depan berdaya saing dinamis yang dibutuhkan Indonesia adalah kelompok Med-High Tech Manufacturing yang saat ini masih tidak kompetitif.”
Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL.M. secara resmi membuka acara ini. Dalam pidato sambutannya, Rektor UAJY menegaskan bahwa konsep kemandirian industri, harus mulai bergeser dari sekadar pembahasan swasembada, impor atau tidak impor dan lain-lain yang sejenis. Saat ini dunia mulai memikirkan konsep Global Value Chain (GVC) untuk mendukung industrinya, di mana semaksimal mungkin diupayakan bahan baku dari dalam negeri, tetapi tidak diharamkan impor.
Rektor menambahkan, “Kolaborasi dengan akademisi sangat penting dalam menjawab tantangan inovasi berbasis teknologi tepat guna dan sasaran. Inovasi berbasis kebutuhan sehingga hasil inovasi tidak mubazir. Tak kalah pentingnya, peran konsumen dalam mendukung konsep industri tidak sekedar mencari barang murah tetapi kurang bernilai dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Peran konsumen menjadi kekuatan dalam mendorong industri dalam negeri berkembang. Yang pasti adalah bahwa membangun induistri tidaklah semudah dan sesederhana membangun pabrik.”, demikian pungkasnya. (One 23/9)
Diskusi “Distorsi Mafia Migas di Indonesia”
Industri Minyak dan Gas (Migas) merupakan salah satu Sumber Daya Alam (SDA) strategis yang tidak terbarukan, dan menyumbang 30% penerimaan negara, terbesar kedua setelah pajak. Industri Migas merupakan komoditas hajat hidup orang banyak dan berperan penting dalam perekonomian nasional. Pada tanggal 20 September 2016 di Audiotorium Kampus 3 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) diadakan Diskusi Perekonomian Indonesia yang bertemakan “Membangun Industri Berbasis Sumber Daya Alam”, dengan pembicara Dr. Fahmy Radhi, MBA., Ph.D., Dosen Departemen Ekonomika Terapan dan Bisnis UGM, sedangkan Aloysius Gunadi Brata, SE., M.SI (UAJY) bertindak sebagai moderator.
Diskusi yang dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri kurang lebih 80 mahasiswa ini membahas mengenai Distorsi Mafia pada Industri Minyak dan Gas (Migas) di Indonesia. Mafia Migas sendiri adalah individu dan/atau kelompok yang memburu rente dengan memanfaatkan kelemahan tata kelola dan kedekatan dengan penguasa, sehingga berdampak pada tidak optimalnya produksi Migas, inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi pada penyediaan BBM dan mata rantai supply Migas. (Pokja Energi Tim Transisi Jokowi-JK)
Fahmy menjelaskan, tantangan Industri Migas di Indonesia di antaranya adalah peredaran yang mengarah ke kawasan timur Indonesia, lebih banyak ke arah lepas pantai dan laut dalam, serta industri yang didominasi oleh gas. Mahalnya harga gas berdampak pada biaya produksi industri pengguna gas menjadi tinggi, yang berujung harga jual produk bahan baku gas menjadi mahal. Naiknya harga barang-barang tersebut otomatis memberatkan konsumen dan produk ekspor kalah bersaing.
Indikasi Praktik Mafia Migas di Hilir, Fahmy menambahkan, tidak kunjung dibangunnya Kilang Minyak di dalam negeri yang menyebabkan Indonesia semakin tergantung pada impor minyak, disebut sebagai ulah mafia. Selain itu, tidak transparasi dalam penetapan harga Pokok Penjualan BBM Bersubsidi mengindikasikan adanya mark-up oleh pemburu rente (“rent-seeking”).
Terakhir, perlunya reformasi mengenai tata kelola migas untuk menutup celah bagi masuknya mafia migas dan menuangkan tata kelola tersebut ke dalam UU dan Peraturan Perundangan, serta Penguatan Kepemimpinan menjadi hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar mafia migas dapat berkurang lagi dan lagi sehingga kedepannya negara Indonesia bisa bebas dari mafia migas. (Nadia)
Publikasi Jurnal Ilmiah Internasional Tidaklah Susah
“Publikasi artikel ilmiah di jurnal ilmiah itu mudah, yang susah adalah mempersiapkannya” ujar Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt. dalam workshop “Teknik dan Strategi Publikasi Artikel Ilmiah ke Jurnal Internasional Bereputasi” di Auditorium Kampus 4 Universitas Atma Jaya Yogyakarta, pada Jumat, 23 September 2016. Beliau telah banyak mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional ternama seperti International Journal of Food Properties, International Food Research Journal dan Meat Science, serta memperoleh penghargaan sebagai Peneliti Muda Terbaik se-Asia Pasifik.
Workshop yang ditujukan bagi dosen ini diselenggarakan oleh LPPM bertujuan untuk meningkatkan tingkat publikasi dosen-dosen di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Di UAJY sendiri masih sedikit dosen yang mempublikasi hasil penelitian di jurnal internasional. Bahkan, dalam tingkat negara Indonesia masih kalah dengan Malaysia, padahal mahasiswa dan dosen di Indonesia lebih banyak.
Penelitian yang layak untuk dipublikasikan merupakan penelitian yang berdampak tinggi yang tentunya bersifat baru dan inovatif. Bahkan, hasil penelitian mahasiswa dalam bentuk skripsi juga dapat dipublikasikan, mengingat kualitas skripsi di Indonesia cukup tinggi namun sebagian besar tidak pernah dilakukan publikasi.
Untuk publikasi tidak hanya berupa artikel hasil penelitian, dapat juga membuat artikel review yang memiliki tingkat sitasi tinggi, short communication, letter to editor, case report dan sebagainya. Memuat publikasi di jurnal internasional harus diperhatikan standar bahasa, keterbaharuan atau keaslian, ruang lingkup, pemeringkatan, kecepatan publikasi dan tingkat penerimaan atau penolakannya.
LOMBA PANAHAN TRADISIONAL (JEMPARINGAN) DIES NATALIS UAJY KE-51
Salah satu rangkaian acara lomba dalam Dies Natalis ke-51 UAJY adalah Lomba Panahan Tradisional (Jemparingan). Lomba ini diselenggarakan pada hari Minggu (25/9/2016), di lapangan jemparingan UAJY, Kampus II, Gedung Thomas Aquinas, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta. Bagi pecinta olah raga panahan tradisional di Yogyakarta dan sekitarnya (Solo, Klaten, Sukoharjo, dll), penyelenggaraan lomba di UAJY bukanlah merupakan agenda baru karena secara periodik UAJY sudah sering dijadikan ajang bagi lomba panahan tradisional. Kali ini pun pemanah-pemanah terbaik dari kawasan tersebut kembali berpartisipasi dalam lomba ini. Sekitar 125 peserta bersaing secara ketat untuk memperebutkan posisi terhormat. Acara secara resmi dibuka oleh Warek II yang sekaligus menjadi Ketua Umum Dies Natalis ke-51 UAJY, H. Andre Purwanugraha, SE.,MBA.
Dalam sambutannya, Andre mengemukakan bahwa pilihan untuk menyelenggarakan lomba panahan tradisional ini, di samping dapat menyehatkan masyarakat dan civitas academica UAJY, juga diharapkan dapat melestarikan nilai-nilai budaya Nusantara yang adiluhung. Era globalisasi, dengan teknologi pendukungnya yang sudah mewabah, telah menciptakan keseragaman budaya global, sehingga membuat banyak orang pesimistis terhadap nasib kebudayaan-kebudayaan lokal.
Di sisi lain, arus besar yang cenderung menjadikan segala sesuatunya seragam itu, tampaknya telah membuat sebagian orang menjadi jenuh dengan budaya pop. Mereka menganggap kebudayaan pop tidak hanya bermuara pada kedangkalan makna, namun bahkan cenderung menyesatkan. Joost Smiers (2003), dalam buku Arts Under Pressure : Protecting Cultural Diversity in the Age of Globalisation menyebutkan bahwa budaya pop tidak membuat kita menjadi kaya tetapi justru memiskinkan imajinasi, kreatifitas, dan keterhubungan kita dengan alam sekitar. Ia menyarankan perlunya memperjuangkan keanekaragaman budaya lokal (protection of cultural diversity) di era globalisasi.
UAJY menyadari bahwa hubungan eratnya dengan masyarakat kian hari haruslah kian ditingkatkan. Semakin intens upaya-upaya ke arah tersebut dilakukan maka dapat diharapkan akan semakin memperbesar kesempatan UAJY untuk berkembang menjadi sebuah institusi yang semakin dikenal luas oleh masyarakat sebagai sebuah institusi yang merakyat. Hal ini dilandasi pertimbangan bahwa tanggung jawab institusi dalam melaksanakan aktivitasnya bukanlah semata-mata berorientasi kepada faktor profit, melainkan juga harus mengindahkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang menurut konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) harus selalu dikedepankan dalam mengendalikan manajemen sebuah institusi, termasuk perguruan tinggi. Jika institusi tidak menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet maka cepat atau lambat pasti akan timbul reaksi dari pihak–pihak yang merasa dirugikan, yang tidak mustahil akan berdampak negatif bagi perkembangan institusi. (One 26/9)
Sepeda Bersama Meriahkan Perayaan Dies Natalis Ke-51 UAJY
Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan serangkaian acara dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-51, di antaranya adalah “Sepeda Bersama” yang diselenggarakan pada Minggu, 25 September 2016. Kegiatan ini diikuti sekitar 250 peserta yang terdiri dari komunitas Jaringan Sepeda Hijau Kampus UGM, UNY, UII, USD dan UAJY, “Bike to Work” Sego Segawe dan Komunitas Sepeda Jaya Karyawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta serta masyarakat sekitar kampus UAJY. Sepeda bersama merupakan acara rutin yang diadakan satu tahun sekali dalam event Dies Natalis. Ketua Panitia Sepeda Bersama, L. Rudy Harjono mengatakan bahwa acara sepeda bersama ini bertujuan untuk memupuk semangat, sportivitas serta mengakrabkan relasi internal maupun eksternal UAJY. Sepeda bersama kali ini menempuh jarak 17 km dengan start dan finish di kampus IV Gedung Teresa UAJY. Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL.M. membuka acara ini dan mengibarkan bendera start.
Dalam sambutan untuk melepas kegiatan sepeda bersama ini, Rektor UAJY mengatakan bahwa kegiatan bersepeda merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk tubuh yang sehat dan bugar. “Olahraga perlu dilakukan secara teratur dalam durasi waktu tertentu dan rutin. Selain itu, olahraga yang dilakukan tidak harus melakukan aktivitas yang berat. Olahraga juga bisa dilakukan dengan melakukan beberapa jenis gerakan ringan, santai dan menyenangkan. Salah satunya adalah bersepeda. Manfaat bersepeda dalam olahraga ringan ini bisa dinikmati dengan cukup mudah dan menyenangkan.”, sambungnya.
Bersepeda merupakan salah satu cabang olahraga yang bisa dipilih sebagai rutinitas olahraga ringan. Bagi kelompok individu dengan aktivitas yang padat, bersepeda merupakan jenis olahraga yang bisa menajdi alternatif, karena bersepeda bisa dilakukan di saat yang bersamaan dengan melakukan aktifitas seperti pergi ke kantor atau ke tempat lain. (One 26/9)
PEMENANG LOMBA POSTER DAN VIDEO “DAMAIKAN DUA SISI, SELARASKAN AKSI” RANGKAIAN KEGIATAN DIES NATALIS KE-51 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Dewan juri terdiri atas:
- Alexander Beny Pramudyanto, M.Si. (Ketua);
- Gregorius Agung Setyonugroho, S.T., M.Eng. (Anggota I);
- Puspaningtyas Panglipurjati, SH., LL.M (Anggota II).
Aspek penilaian dalam lomba meliputi:
- Strategi Komunikasi (40%)
- Ide dan Kreatifitas (30%)
- Teknis Penyampaian (30%)
Dengan ini memutuskan sebagai berikut :
Juara Lomba Video tingkat Mahasiswa/i UAJY |
||
1. | Peserta Nomor Pendaftaran V-MHS-03 a.n Dimas Ekawijaya P. | Juara III |
2. | Peserta Nomor Pendaftaran V-MHS-04 a.n Vikas Abdi S. Pananjaya | Juara II |
3. | Peserta Nomor Pendaftaran V-MHS-01 a.n Yosua Wasistha Aji | Juara I |
Juara Lomba Poster tingkat Mahasiswa/i UAJY |
||
1. | Peserta Nomor Pendaftaran P-MHS-14 a.n David Kurnia Chandra | Juara III |
2. | Peserta Nomor Pendaftaran P-MHS-15 a.n Felix Andhika Wijaya | Juara II |
3. | Peserta Nomor Pendaftaran P-MHS-11 a.n Damianus Dinta Dwiyankara | Juara I |
“Tiga Srikandi” Alumni Berkontribusi dalam Dies ke-25 FISIP UAJY
Alumni Mengajar adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh Panitia Dies Natalis Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) sejak tiga tahun yang lalu. Kali ini, dalam rangka Dies Natalis FISIP UAJY yang ke- 25 kegiatan tersebut kembali diagendakan. Kali ini program Alumni Mengajar bertemakan “Asyiknya Berkarir di Bidang Kewirausahaan, Politik dan Pemerintahan, dan Pemberdayaan Masyarakat”. Tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai ruang bagi alumni untuk berkontribusi terhadap kampus serta sebagai media bagi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan inspirasi tentang realitas dunia kerja.
Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2016 mulai pukul 09.00-11.30 di Ruang Seminar dan Laboratorium Audio Visual FISIP UAJY. Sebagai pembicara acara kali ini, “tiga srikandi” alumni berkesempatan membagi ilmunya kepada mahasiswa-mahasiswi FISIP UAJY. Pertama adalah Maria Pricilia Karmila Wijayanti, yang berbagi pengalamannya seputar dunia kewirausahaan. Kedua, Irene Yusiana yang menceritakan suka dukanya bekerja di bidang politik dan pemerintahan, serta pembicara terakhir Maria Herlina Artiasning yang akan berbagi informasi mengenai pemberdayaan masyarakat.
“Sebelumnya, yang diundang ke acara ini alumni berbasis konsentrasi atau peminatan di FISIP: jurnalisme, periklanan, humas, kajian media, dan dari prodi sosiologi. Tapi untuk sekarang saya ambil bidang-bidang yang dimasuki alumni tapi kurang dipelajari secara khusus” sambung Boi.
INTERNATIONAL DAY 2016: Explore, Exchange & Experience
Guna mendukung program Internasionalisasi UAJY, sekaligus memeriahkan International Week Dies Natalis ke-51, Kantor Kerjasama dan Promosi menggelar International Day, pada 30 September 2016, di Auditorium Kampus II Gedung Thomas Aquinas. Sampai dengan kali ini, kegiatan serupa telah berlangsung untuk ketiga kalinya. Kegiatan ini dilatarbelakangi semakin meningkatnya intensitas kehadiran staff maupun mahasiswa asing dari Universitas partner di UAJY dan untuk memberikan tambahan pemahaman akan perbedaan latar belakang budaya pada komunitas UAJY. Proses Internasionalisasi Universitas, bukan hanya dari sisi akademik, namun juga sisi sosio cultural yang dapat mendorong keharmonasan kehidupan global yang lebih baik. Diharapkan dengan penyelenggaraan beberapa kegiatan yang melibatkan staff maupun mahasiswa asing, komunitas UAJY semakin adaptif dan semakin siap untuk menghadapi persaingan global. Kegiatan International Day sebagai salah satu wahana pertemuan mahasiswa asing dengan komunitas UAJY dalam keberagamanan budaya, menjadi ajang bagi mahasiswa asing untuk lebih mengenalkan keunikan dan keunggulan negara mereka masing-masing, termasuk masakan khas negaranya. Tercatat 16 stand akan unjuk rupa, terdiri dari negara Madagaskar, Mesir, Serbia, Kamboja, Laos, Fiji, Timor Leste, India, Italia, Jerman, Perancis, Jepang, Republik Korea, Republik Ceko, Thailand, Italia dan satu stand yang akan digawangi Komunitas Mahasiswa Daerah Batak, Papua dan Dayak sebagai wakil dari Indonesia. untuk ketiga kalinya
Dalam tiga kali penyelenggaraan kegiatan, respon mahasiswa asing maupun mahasiswa intern UAJY meningkat, terlihat dari antusiasme mahasiswa internal UAJY maupun mahasiswa asing selama proses persiapan kegiatan. Proses intercultural yang terjadi selama persiapan dan pasca kegiatan memperkaya pemahaman dan kebanggaan mahasiswa akan keragaman budaya masing-masing. Mereka menjadi semakin akrab dan mampu merasakan bahwa di dunia ini banyak hal yang berbeda namun budaya menyatukan semuanya.
Tema Explore, Exchange & Experience dipilih sebagai pengembangan tema tahun sebelumnya dan sebagai upaya merealisaikan tema Dies Natalis UAJY ke-51: Pemantapan Keunggulan Lokal Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Global. Jika pada tahun sebelumnya pengunjung dan partisipan melihat budaya sebagai awal menjalin persahabatan; kali ini persahabatan yang telah terjalin lebih digali, dikenalkan dan diharapkan akan terus berproses dalam pribadi masing-masing setelah merasakan pengalaman perjumpaan budaya yang indah tersebut. Eksplorasi keunggulan lokal diwujudnyatakan oleh Panitia International Day dalam persembahan beberapa makanan asli Indonesia dan budaya Indonesia untuk mewarnai pergaulan antar budaya. Selain pameran budaya dan kuliner, panitia juga menggelar beberapa workshop, antara lain Germany Food Cooking Class dan Proud of Indonesia yang akan menampilkan cara pembuatan tempe, merangkai janur serta melukis kayu. Beberapa kelompok mahasiswa asing juga akan menampilkan tarian daerah mereka. Pada akhir acara, pengunjung dan partisipan akan diajak untuk melakukan flashmob salah satu tarian daerah Indonesia.
(Partnership Affairs)
Pidato Ilmiah Dies ke-51 UAJY, “Meningkatkan Daya Saing Global melalui Pemantapan Keunggulan Lokal”
“Penelitian menjadi sebuah bidang yang mampu digunakan oleh bangsa dalam meningkatkan daya saing global. Melalui penelitian itu sendiri, potensi lokal mampu dikembangkan yang akan menunjukkan daya saing suatu bangsa.” demikian sekelumit pidato ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Dimyati selaku Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi, dengan judul: Pemantapan Keunggulan Lokal dalam rangka Peningkatan Daya Saing Global pada upacara peringatan Dies Natalis ke-51 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) di Auditorium Kampus 2 UAJY, Selasa (27/9), kondisi penelitian di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain di ASEAN.
“Produk Domestik Bruto (PDB) 2015 di Indonesia dari penelitian hanya sebesar 0,20 persen, lebih rendah dari Singapura (2,65%) dan Malaysia (0,8%)”, kata Muhammad Dimyati.
Sumber daya manusia dalam bidang riset juga terbilang cukup rendah. Di Indonesia jumlah sumber daya manusia sebanyak 1000 orang per sejuta penduduk. Selain itu, publikasi dan paten penelitian di Indonesia juga masih rendah dibandingkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Melihat masih rendahnya bidang penelitian di Indonesia, Muhammad Dimyati menyampaikan supaya sebagai masyarakat Indonesia harus tetap optimis dan terus melakukan riset. “Dengan berani menentukan pilihan untuk segera memulai, fokus, memanfaatkan berbagai networking dan sumberdaya yang dimiliki, serta percaya diri, pasti kita akan berhasil”, kata Muhammad Dimyati.
Pada acara yang sama, Muhammad Dimiyati juga berpesan kepada UAJY untuk terus mengembangkan kegiatan di bidang penelitian. “UAJY memiliki banyak potensi dan pengembangan penelitian menjadi challenge tersendiri”.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada usia yang ke-51 telah melakukan berbagai upaya untuk semakin mengembangkan potensi dalam bidang penelitian. UAJY telah masuk Predikat Utama dalam bidang penelitan. Dikatakan oleh Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LLM selaku rektor UAJY, pada tahun akademik 2015/2016 yang lalu, UAJY telah mendanai secara internal 12 judul penelitian. Sementara untuk pendanaan eksternal terdapat 24 judul, Hibah Kompetitif dan Institusional UAJY sebanyak 4 judul, dan 1 penelitian institusional.
Dies-25 FISIP : Ekspresikan Semangat Nasionalisme
Perayaan Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP-UAJY) ke-25 pada hari Sabtu (1/10) dirayakan dengan penuh semangat nasionalisme. Dengan tema FISIP Crenation (Creativity Nationalism) diisi pertunjukan seni yang memadukan antara kreativitas dan nasionalisme.
Tema FISIP Crenation merupakan turunan dari tema besar FISIP UAJY ke-25 yaitu “Pemantapan Peran FISIP UAJY dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan” yang berarti FISIP akan memberikan kontribusi pada pemberdayaan masyarakat.
“Memberikan kontribusi secara berkualitas dan secara berkelanjutan, terus menerus berkonstribusi untuk mengembangkan bangsa, berlandaskan nilai-nilai UAJY”, kata Dr. MC Ninik Sri Rejeki pada pembukaan acara FISIP Crenation.
Acara ini diawali dengan tari modern yang dilanjutkan dengan tari tradisional yang dipentaskan oleh mahasiswa program studi Sosiologi FISIP UAJY. Selanjutnya ditampilkan juga penampilan khusus dari Habib Wicaksana yang mementaskan Tari Cokronegara.
Rasa nasionalisme semakin terasa ketika doa dipanjatkan menggunakan lima agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha). Suasana doa semakin khusuk dengan adanya prosesi penyalaan lilin.
FISIP Crenation juga dimeriahkan oleh penampilan dosen dan karyawan FISIP UAJY yang membawakan tari poco-poco, lagu dangdut, dan berbagai lagu khas nusantara. Suasana akrab antara mahasiswa dan dosen.
(Setia Nugraha)
Pergeseran Kawasan Batik Menjadi Kawasan Komersial di Prawirotaman
Tahun kedua diselenggarakannya Penelitian Kompetitif UAJY 2016 bertujuan untuk pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tersebut termasuk dalam penelitan kelompok yang terdiri dari dosen berbagai fakultas di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tema dalam penelitian terbagi menjadi empat, di antaranya kearifan lokal, multikultural, kebencanaan dan kemiskinan. Kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UAJY ini berlangsung pada bulan Januari 2017.
Penelitian dengan judul “Pergeseran Nilai Budaya Masyarakat Di Daerah Prawirotaman, Kota Yogyakarta Dengan Keberadaan Kawasan Komersial Berdasar Perspektif Gender” berhasil menjadi pemenang dalam memperebutkan hibah penelitian kompetitif tersebut. Sebagai tim peneliti adalah Dyah Ayu Retno Widyastuti, M. Si., Elisabet Dita Septiari, SE., M. Sc. dan Nino Ardhiansyah, ST., M. Sc. Pemilihan peelitian ini dilatarbelakangi adanya perubahan yang terjadi di kawasan Prawirotaman.
“Perubahan nyata terlihat pada perubahan kampung batik menjadi kampung turis dan pengembangan tempat tinggal menjadi bangunan komersial seperti cafe.”, kata Dyah Ayu Retno Widyastuti.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa adanya perubahan kawasan di daerah Prawirotaman memiliki pengaruh terhadap mata pencaharian masyarakat sekitar. Hal unik dari perubahan terjadi di daerah Prawirotaman adalah masih berdirinya pasar tradisional. “Justru pasar tradisional menjadi daya tarik dalam menarik wisatawan”, kata Dyah Ayu Retno Widyastuti.
Daerah Prawirotaman terdiri dari Prawirotaman 1 (RW 7), Prawirotaman 2 (RW 8) dan Prawirotaman 3 ( RW 9), berdasarkan daerah tersebut diketahui bahwa daerah Prawirotaman 2 lebih dinamis, ditunjukkan dengan adanya kawasan turis, perhotelan serta banyak usaha kuliner seperti cafe. Peran perempuan juga terlihat di daerah tersebut dengan diantaranya membuka usaha laundry dan menjadi pramusaji. Mereka menganggap bahwa pembangunan dan perubahan kawasan bukan menjadi dasar dalam memperoleh penghasilan.
Penelitian yang dilakukan dari Februari hingga Juli 2016 lalu ini juga tanpa kendala. Waktu yang cukup singkat, manajemen waktu serta pendekatan sosial menjadi kesulitan tersendiri yang dialami. “Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan pendekatan kepada warga serta informasi dan data yang diperoleh dari pihak masyarakat dan warga sekitar”, kata Dyah Ayu Retno Widyastuti.
Ke depannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi basic research yang mampu mendukung munculnya penelitian-penelitian lain.
Kanan-kiri :Elisabet Dita Septiari, SE., M. Sc. – Dyah Ayu Retno Widyastuti, M. Si. – Nino Ardhiansyah, ST., M. Sc. ketika penyerahan piala pada upacara Dies UAJY, Selasa (27/09)
IMMERSION PROGRAM “MANAGING ECOTOURISM VILLAGE IN YOGYAKARTA, INDONESIA”
Yogyakarta dikenal sebagai kota wisata dan budaya. Kekayaan wisata dan budaya tersebut menjadi hal yang sangat menarik untuk selalu dikaji dan dikembangkan. Berpijak dari hal tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY dengan support dari Kantor Kerjasama dan Promosi menyelenggarakan Immersion Program dengan tema Managing Ecotourism Village in Yogyakarta, Indonesia.
Program yang diselenggarakan dengan supporting pendanaan dari Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) 2016 dari Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – KEMENRISTEK DIKTI RI akan berlangsung mulai tanggal 5 sampai dengan 22 Oktober 2016. Pelaksanaan program akan diawali dengan pembekalan tentang metode riset, creative thinking untuk pengembangan program, media promosi serta pengenalan bahasa dan budaya Indonesia khususnya Jawa selama 4 hari. Dalam kegiatan selanjutnya peserta diajak untuk melakukan pengkajian dan menyusun proposal program pengembangan desa wisata. Dua tema dapat dipilih oleh peserta yang akan berkarya dalam kelompok, yaitu Ecotourism Management for The Village dan Network and Promotion Managemenet for Village. Selain itu, untuk memantapkan rencana yang akan dibuat, peserta juga diajak untuk lebih dekat dengan masyarakat desa wisata. Selama 12 hari mereka akan tinggal di desa, mengenal kekayaan alam desa dan sekitarnya, kearifan lokal, belajar membuat kerajinan, belajar kesenian serta membuat makanan lokal khas desa Kebon Agung, Bantul, D.I. Yogyakarta. Kegiatan akan diakhiri dengan pentas seni yang akan dilakukan peserta bersama masyarakat dan tentu saja presentasi hasil workshop peserta.
Program yang akan digelar selama 18 hari, akan diikuti oleh 12 mahasiswa berasal dari universitas partner, yaitu Passau University dan Technische Universitat Ilmenau Jerman, mahasiswa asing dari Amerika Serikat, Italia dan Timor Leste, 3 orang mahasiswa dari Unika Soegijapranata Semarang dan Unika Atmajaya Jakarta, serta 2 orang mahasiswa UAJY. Selama mengikuti program mereka akan didampingi oleh 2 orang asisten lapangan dan 1 orang fasilitator program. Turut pula mendampingi dosen pembimbing lapangan, yakni Ina N. Ratriyana, MA dan Bambang Prihandono, MA.
Menurut Ninik, program ini diharapkan mampu menjadi wadah mahasiswa asing dalam mengenal lebih jauh tentang Indonesia terutama Yogyakarta. Ninik juga berharap melalui program ini, peserta dapat bertukar pengalaman bersama masyarakat saat melakukan live in selama lebih dari satu minggu. Beberapa hal yang dipelajari kiranya dapat diterapkan di negara asal mereka masing-masing.
Program Immersion merupakan program baru yang digagas oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY untuk mendukung program internasionalisasi universitas sekaligus meningkatkan daya tarik mahasiswa partner luar negeri untuk studi di UAJY. Untuk menempuh studi di UAJY, mereka tidak harus mengikuti program pemerintah atau program exchange selama 1 atau 2 semester; namun dapat dilakukan juga melalui program-program pendek yang diselenggarakan menyesuaikan ketersediaan waktu calon mahasiswa. Selain Program Immersion, UAJY juga menyelenggarakan Program Short Course, yaitu ARTECH diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri untuk peserta yang berminat mendalami dan mengembangan produksi suvenir, chocolate, dll; SPARCH untuk mereka yang mempunyai background di bidang Arsitektur agar lebih dalam memahami pengelolaan bangunan khusus dan penciptaan bangunan dengan memanfaatkan material lokal; Impression Program untuk peserta yang berminat dalam bidang kajian sosial dan media, serta e-TROPIC untuk mahasiswa yang berminat melakukan pengamatan, penelitian dan pengembangan bidang biologi. Pada tahun 2016, salah satu program telah selesai diselenggarakan yaitu SPARCH dengan tema “Finding The Heart of The Old of Yogyakarta” pada bulan Agustus – September 2016.
Dalam semua Program Short Course, pengelola selalu mengkombinasikan program utama dengan kearifan lokal serta budaya Jawa sebagai ciri khas program.
(Partnership Affairs – UAJY + Paulus D. Wicaksono)