Quantcast
Channel: UAJY
Viewing all 1483 articles
Browse latest View live

Mahasiswa Pascasarjana UAJY mengikuti Kuliah Umum “Green Building Green Technology”

$
0
0

 

20170315_105314Mahasiswa Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengikuti kuliah umum yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Mry AA Iskandar, M.Sc dari Makasar. Kuliah umum dengan topik “Green Building Green Techonolgy” ini bertujuan memperbaiki pembangunan dan mengurangi limbah di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi.

Kuliah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 15 Maret 2017, di Kampus Bonaventura UAJY dihadiri mahasiswa pascasarjana jurusan teknik. Dalam kuliah umum tersebut, berdiskusi tentang bagaimana mencegah limbah gas yang ada di lingkungan sekitar dan juga cara mengelola limbah tersebut dengan teknologi yang maju pada saat ini.

Orang Indonesia sampai saat ini, masih banyak yang belum sadar dengan adanya pencemaran lingkungan, dan mereka masih sering melanggar peraturan yang sudah dibuat oeh pemerintah. Banyak industri-industri yang menghasilkan limbah yang cukup banyak dan pelaku pencemaran tidak bertanggung jawab.

Mary menjelaskan beberapa cara untuk mengelola limbah gas, salah satunya dengan menggunakan Green Engeenering bisa mengontrol emisi gas buang dengan cara memasang alat pengubah katalik untuk menyempurnakan pembuangan, di samping dengan cara mengontrol gas buang dengan pengendapan siklon, filter basah.

Selain itu dengan menggunakan sistem gravitasi, alat yang digunakan hanya dapat untuk membersihkan udara kotor dengan megalirkan udara kotor ke dalam alat.

Di indonesia masih belum merata adanya kesadaran tentang mengelola lingkungan di sekitar,  dan banyak perusahaan yang tidak mengizinkan mahasiswa melakukan penelitian di perusahaan mereka. Padahal jika perusahaan menginzinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian itu sangat membantu perusahaan tersebut dalam meingkatkan produktivitas dan lainnya.

Mary mengatakan bahwa “Masih banyak kelemahan di Indonesia yang harus ditinjau ulang, karena banyak orang yang melanggar ijin pembangunan walaupun sudah ada Undang-Undang yang mengaturnya”.

Upaya yang digunakan untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia, orang-orang harus mendukung program ekonomi baru yang memiliki srategi yang berkelanjutan dalam pengelolan sumber daya dan pengembangan lingkungan. Selain itu, juga dibutuhkan pengembangan dan penerapan teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan lingkungan untuk Indonesia yang lebih maju.


Menjadi “Player”, dan bukan “Victim” dalam menghadapi era MEA dengan Diskusi Internal 2017 HMPSA FE UAJY

$
0
0

Berdasarkan data dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Indonesia (IAI) merupakan negara keempat terbesar Asosiasi Profesi Akuntan se-ASEAN per 1 Agustus 2015, dengan jumlah total 24,769 ribu. Di posisi pertama diduduki oleh Thailand (FAP), dengan jumlah total 62,739 ribu.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadikan adanya pergerakan bebas atas barang, jasa dan tenaga ahli, investasi, modal, dan harmonisasi peraturan, regulasi serta prosedur di antara negara-negara anggota ASEAN. Bagi Akuntan, tentunya hal tersebut menjadi tantangan tersendiri, seperti diperlukannya pemahaman atas standar profesi, akuntansi, audit, dan bidang terkait yang berlaku secara global serta adanya peningkatan kualitas individu agar mampu bersaing secara regional dan global. Beberapa peningkatan kualitas tersebut diantaranya dalam hal edukasi, kompetensi, sertifikasi, pengalaman, pendidikan profesi berkelanjutan, dan memenuhi standard dan pedoman IFAC.

Maka dari itu, pada hari Jumat, 17 Maret 2017, HMPSA Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan Diskusi Internal 2017 dengan tema “Kompetensi Calon Akuntan dalam Menghadapi Era MEA”. Materi tersebut disampaikan oleh Lita Kusumasari, MSA., Ak., CA selaku Sekretaris Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Yogyakarta. Acara Diskusi Internal ini diadakan di Kampus III Gedung Bonaventura Universitas Atma Jaya dan dimulai pada pukul 10.00-12.30 WIB.

“Menjadi Akuntan itu berat, tanggung jawabnya ke Tuhan, dan juga masyarakat” kata Lita. Dalam diskusi tersebut, Lita juga menjelaskan untuk memenangkan persaingan di era MEA, akuntan tidak cukup hanya mengandalkan kompetensi yang dimiliki saat ini. Setidaknya, perlu pengembangan dalam soft skills (inter-personal dan intra-personal), dan peningkatan dalam kompetensi karena jika hanya memenuhi persyaratan PPL, maka akuntan belum memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan akuntan lainnya. Hal lain yaitu membangun networking yang kuat dan luas dengan individu dan institusi, memiliki integritas yang tinggi, serta memiliki mental optimis dalam menghadapi MEA dan menjadi “Player”, bukan “Victim”.

Workshop Sketsa dalam Rangka Sepekan Arsitektur UAJY

$
0
0

Kadang kita menganggap beberapa aktivitas yang biasa kita lihat atau lakukan adalah suatu hal yang sepele. Ternyata jika ditekuni aktivitas tersebut mempunyai banyak manfaat bahkan dapat memberikan pemasukan, seperti yang dilakukan Yehezkiel Cyndo. Melalui keterampilan menggambar ia bisa membantu korban bencana topan di Filipina untuk memulihkan trauma dan lewat menggambar pula kini ia bisa mendapat pemasukan. “Kelebihan kedua tangan kita yang diberikan oleh Tuhan mesti kita manfaatkan” ucap Cyndo ketika membuka workshop. Pengalaman di atas oleh Cyndo dibagikan pada Workshop Sketsa yang diadakan oleh mahasiswa Arsitek Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) pada hari Kamis, 16 Maret 2017 pukul 16.00-18.00 di Jogja National Museum (JNM). Workshop yang baru pertama kalinya digelar dalam rangkaian “Sepekan Arsitektur 2017” ini pelaksanaannya difasilitasi oleh “Kandang Karya” suatu komunitas yang dibentuk guna mewadahi mahasiswa arsitek UAJY yang mempunyai kegemaran menggambar, mewarnai, dan corat-coret baik berupa gambar arsitektural maupun non arsitektural.                                         Pada workshop yang dihadiri oleh sekitar 50  peserta baik mahasiswa maupun pelajar SMK ini para peserta dibimbing langsung untuk menggambar sketsa pada kertas cansem yang telah disediakan panitia. Sketsa di sini  merupakan sebuah karya gambar yang dibuat untuk mewakilkan sebuah maksud dari suatu gagasan. Kegiatan menggambar sketsa dengan terjun langsung ke lapangan itu sendiri juga mendatangkan beberapa manfaat di antaranya: menambah relasi, mengasah ketrampilan dan sarana relaksasi.                                                                                           Workshop sketsa ini diadakan dengan tujuan agar banyak orang mendapat pengatahuan baru dalam menggambar sketsa, khususnya sketsa bangunan arsitektural. Selain itu melalui workshop ini juga diharapakan agar komunitas “Kandang Karya” bisa dikenal banyak orang. “Saya harap workshop ini bisa kembali diadakan pada tahun depan, sehingga kemampuan menggambar seseorang bisa terus dikembangkan hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah karena menggambar itu sendiri tidak hanya sekedar hobi,” ucap Dewi, Humas Workshop Sketsa Sepekan Arsitek 2017.

Seminar Nasional Smart Technology to Build Creative and Innovative Entrepreneurship

$
0
0

Seminar 2Jumat (17/3), Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Informatika dan Magister Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan  Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi bertajuk “Smart Technology to Build Creative and Innovative Entrepreneurship”. Seminar yang berlangsung di Auditorium Kampus 3 Gedung Bonaventura ini berlangsung selama dua hari (17-18/3) dengan menghadirkan tiga pembicara yakni Prof Ir. Suyoto, M.Sc. Ph. D selaku dosen Program Studi Teknik Informatika, Romi Wahono selaku founder dan CEO ilmukomputer.com, dan Mr. Nayan Jadeja dari blibli.com.

Seminar nasional diawali dengan sambutan Ketua Panitia Sentika, Yulius Harjoseputro, S.T., M.T. Menurutnya pemilihan tema seminar tersebut karena era sekarang ini kita tidak dapat lepas dari teknologi. Saat ini banyak aplikasi yang memanfaatkan teknologi. Kemajuan teknologi dapat digunakan sebagai pendorong untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta kreativitas anak bangsa.

Menurut Rektor UAJY, Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, SH. LL.M sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bertangung jawab terhadap lahirnya generasi yang unggul, inklusif, humanis, dan berintegritas UAJY merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam pemanfaatan smart technology guna memunculkan perubahan pola pikir masyarakat, dari sekedar menjadi pengguna perangkat canggih menjadi masyarakat yang mampu memanfaatkan media teknologi sebagai ajang kreatifitas baru guna mendukung lahirnya creative and innovative entrepreneurship.

“Saya berharap agar Sentika 2017 ini menjadi wahana bagi pemanfaatan kecanggihan smart technology dalam mengabdi dan melayani kepentingan umat manusia beserta dengan nilai-nilai kemanusiaannya yang dijunjung tinggi, sebagaimana ditegaskan oleh Albert Einstein bahwa, “The human spirit must prevail over technology”, jelas Nurhartanto dalam sambutan pembuka seminar Sentika 2017 tersebut.

Dalam seminar ini Prof Ir. Suyoto, M.Sc. Ph. D menyampaikan materi mengenai Internet of Things (IoT). IoT sendiri secara garis besar berarti mengkolaborasikan antara things (berhubungan dengan benda-benda apa saja) dengan teknologi. Things merupakan apa saja yang ada di sekitar kita kemudian diproses menjadi software tertentu sehingga menjadi aplikasi yang bermanfaat.

“Misalnya sekarang sedang booming bercocok tanam hidroponik, maka bisa dibuat sistem pengairan dan pembersihan nutrisinya,” jelasnya.

Menurutnya peluang IoT masih sangat besar namun terkendala dengan beberapa hal misalnya peralatan di sekitar kita 99% belum tersambung ke internet. Selain itu, masyarakat masih belum siap dalam menerima aplikasi baru dan masih banyak lebih suka dengan cara konvensional.

Narasumber lainnya adalah Romi Wahono founder dan CEO ilmukomputer.com menyampaikan tentang “Gap dan Solusi, Akademisi – Teknopreneur”, sedangkan Mr. Nayan Jadeja dari blibli.com menyampaikan materi mengenai “Age of Innovation”. Dalam seminar ini, paper yang masuk 71 paper dan yang dimuat sejumlah 51 paper. Selain itu jumlah peserta juga mengalami peningkatan yakni 99 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa, instansi pemerintah, dan lainnya.

Sambut Era Digital Fisip UAJY Gelar Studium General The Digital Era: Challenges For The Modern Mind”

$
0
0

Era digital  semakin berkembang di masyarakat. Dampaknya turut dirasakan diberbagai kalangan. Cepatnya laju perkembangan teknologi dan informasi saat ini menuntut masyarakat untuk lebih kreatif dan proaktif. Hal ini turut berdampak dalam dunia perguruan tinggi. Pasalnya mahasiswa saat ini tidak hanya dituntut untuk memperoleh IP yang tinggi melainkan mempunyai skill serta keterampilan yang nantinya menjadi bekal dalam persaingan di era digital ini.

Sebagai bentuk langkah persiapan menghadapi era digital tersebut, Sabtu (18/3) Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyelenggarakan Studium General 2017 yang ke 3 bertajuk “The Digital Era: Challenges For The Modern Mind.” Bertempat di Auditorium Kampus IV, Gedung Theresa, diskusi kali ini menghadirkan pembicara Dr. Kuskridho Ambardi (Lecture at Universitas Gajah Mada Yogyakarta serta Executive Director Lembaga Survei Indonesia) dan dimoderatori oleh Ranggabumi Nuswantoro, M.A (Communication Lecture UAJY).

Tidak hanya mengajak mahasiswa untuk mengetahui bagaimana prospektif Ilmu Komunikasi ke depannya, Studium General kali ini  juga bertujuan untuk mengajak mahasiswa memahami kajian profesi bidang komunikasi, gambaran perkembangan ilmu komunikasi serta apa saja yang harus dipersiapkan para mahasiswa kaitannya dengan perkembangan era digital.

Dalam presentasinya, Dr. Kuskridho Ambardi memaparkan beberapa hal mengenai era digital kaitannya dengan ilmu Komunikasi di antaranya Digital Journalism, Digital Marketing Communication, serta Digital Advertising.

Dimulai dengan pemaparannya mengenai Digital Journalism, Dr. Kuskridho menceritakan bagaimana cara kerja wartawan saat ini sudah berubah. “Jika kalian perhatikan, perilaku wartawan dalam mengumpulkan informasi berita sudah berubah. Saat ini tidak hanya menulis, tetapi sensitif dengan alur sosisal media juga penting diperhatikan. Mengapa demikian? Banyaknya informasi dari penggunaan sosial media inilah maka sensibilitas kita dilatih. Perubahan-perubahan seperti ini harus kita identifikasi, perlu kita lihat dengan cermat sehingga kita tau nantinya keterampilan seperti apa yang perlu kita kuasai” jelasnya.

Lain halnya mengenai topik Digital Marketing, orang yang akrab disapa mas Dodi ini turut menjelaskan potensi–potensi apa saja yang mungkin bagi lulusan Ilmu Komunikasi. Tidak hanya sampai disitu, Skill apa saja yang harus dipersiapkan turut dipaparkan dalam presentasinya. “Dunia komunikasi tidak sebatas hanya menjadi manager tetapi kita bisa meraih profesi yang lebih, misalkan Vice President Communication di sebuah perusahaan. Nah lalu apa saja yang harus dikuasai? Communication Strategy,Vision Leadership, Operasi atau eksekusi program Komunikasi, pengalaman dan keterampilan. Hal-hal seperti ini yang harus kalian kuasai” tambah Dodi.

DSC_2601 (2)

Sharing Session Program Magang INKOMPASS di UAJY

$
0
0

Kantor Kemahasiswaan Alumni dan Campus Ministry Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KACM UAJY) bekerja sama mengadakan acara sharing session program INKOMPASS pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 di Ruang Seminar Perpustakaan, Kampus 4 UAJY. Acara yang berlangsung pukul 10.00 – 12.00 WIB ini  diikuti sebanyak 45 peserta dari berbagai program studi oleh mahasiswa UAJY yang sedang berada di semester empat dan semester enam.

Dengan tema “Explore our global internship program and discover yourself” PT HM Sampoerna mengadakan sosialisasi program magang INKOMPASS. Program magang ini sendiri akan berlangsung selama 1,5 bulan pada sekitar bulan Juni setelah semester genap berakhir. Bagi para kandidat yang lolos program magang INKOMPASS akan mendapatkan uang saku, fasilitas penuh dan biaya akomodasinya ditanggung oleh perusahaan. “Selama magang berlangsung, seluruh biayanya ditanggung oleh perusahaan. Kita yang lolos juga disediakan fasilitas penuh seperti tempat tinggalnya di hotel dan dibayar oleh perusahaan. Selain itu, di kantor juga tidak menggunakan barang pribadi tapi menggunakan fasilitas kantor.” ucap Fredy, mahasiswa FTI international UAJY yang pernah mengikuti program INKOMPASS tahun 2016 lalu. Di tahun 2017 ini, INKOMPASS membuka kuota sebanyak 50 kandidat.

Untuk mengikuti program magang INKOMPASS ada beberapa bentuk tes yang dapat dilalui. Salah satunya yaitu bentuk online test. Dalam online test ini ada dua macam tes, yang pertama berupa tes logika dan yang kedua tes personality. Penempatan kerjanya akan berdasarkan dari hasil tes dan minat kandidat itu sendiri.

Selama magang berlangsung, para peserta akan diberikan berbagai jenis proyek. Melalui proyek-proyek ini, peserta baik secara individu ataupun kelompok dituntut untuk menyelesaikan masalah dalam proyek, mengevaluasi suatu proyek, dan mengpresentasikan proyek. Sehingga dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan para pesertanya.

20170318_102702 (1)

“Media yang Mengejar Klik Membahayakan Kualitas Literasi Masyarakat”

$
0
0

Jurnalisme longform, jurnalisme sastrawi, dan konvergensi adalah adalah fenomena atau era baru media online di Indonesia. Media-media seperti Katadata.co.id, CNNIndonesia.com, Beritagar.id, Tirto.id, dan Kumparan.com menawarkan ‘sensasi’ baru dalam menikmati sajian fakta yang diramu dengan laman interaktif, infografis, animasi hingga laporan khusus yang disebut ‘longform’.

Hal itu diungkapkan oleh asisten redaksi CNNIndonesia.com dan alumnus Prodi Ilmu Komunikasi UAJY Giras Pasopati melalui konferensi jarak jauh di hadapan mahasiswa matakuliah Jurnalisme Online Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Jumat (17/3/2017) di Kampus FISIP UAJY.

“Produk ini mengedepankan user interface sesuai perkembangan teknologi dan kedekatan interaksi dengan publik melalui sosial media, aplikasi dan gadget,” ujar Giras.

Meski perkembangannya luar biasa, media online memiliki tantangan kecepatan dan kedangkalan berita. Giras menambahkan, seringkali persaingan kecepatan antar media online membuat akurasi diabaikan. “Kecermatan dan ketegasan redaksional sangat penting untuk memilih berita layak unggah,” ujarnya.

Tantangan kedua adalah kedangkalan berita. “Seringkali media hanya demi mengejar klik. Media online mengunggah berita yang minim esensi, tapi penuh sensasi. Hal ini sebenarnya juga membahayakan kualitas literasi masyarakat. Contohnya, berita yang mengangkat polisi cantik,” tambah Giras.

Jurnalisme Longform

Giras memaparkan, longform merupakan wadah baru dengan format berita di majalah. Longform memiliki keunggulan untuk menyajikan berita yang lebih mendalam namun dalam bentuk media online. Longform didedikasikan untuk artikel yang lebih panjang dengan jumlah konten beragam sisi.  Biasanya artikel longform memiliki antara 1.000 dan 20.000 kata. Artikel longform seringkali mengambil bentuk penulisan nonfiksi kreatif atau jurnalisme sastrawi. “Di Indonesia, gaya ini sudah mulai diaplikasikan di Beritagar.id, CNNIndonesia.com, dan Tirto.id,” ujar Giras.

Kecepatan dan Kedalaman

Mana yang lebih diutamakan di CNN: kecepatan atau kedalaman berita? Giras menjelaskan, bahwa aspek yang diutamakan ada pada kedalaman dan akurasi berita. Menurut Giras, cepat itu baik namun perlu juga diimbangi dengan berita yang benar.

“Meskipun kalah cepat dengan media berita yang lain, namun CNN menyiasatinya dengan mencari angle berita yang berbeda”, jelasnya.  Hal ini dilakukan sehingga CNN tetap memiliki kekhasan dengan beritanya yang mendalam dan akurat.

Salah satu mahasiswa Adi Bayu bertanya mengenai judul berita yang kadang sensasional. Giras menjelaskan bahwa judul berita harus sesuai dengan isi beritanya. “Dalam hukum itu istilahnya asas praduga tak bersalah. Jadi kita tidak boleh mendahului fakta kalau hal itu belum terjadi. Jangan menggunakan bahasa yang lebay yang terlalu berlebihan”, jelasnya.

Kuliah Online

Perkuliahan kali ini menarik karena Giras bertatap muka dengan mahasiswa menggunakan aplikasi online atau video streaming. Giras berada di Jakarta dan para mahasiswa berada di Yogyakarta.

Yohanes Widodo selaku pengampu mata kuliah Jurnalisme Online mengatakan, dirinya sering mengundang praktisi dan jurnalis untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya di kelas. Kali ini giliran Giras Pasopati yang sekaligus alumnus Prodi Ilmu Komunikasi.

Melalui kuliah online ini dia ingin menunjukkan karakter media online. “Kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun menggunakan fasilitas internet khususnya video streaming dengan lebih praktis, murah, dan interaktif, ujar Widodo.

Untuk memperkuat karakter itu, perkuliahan juga didukung dengan pemanfaatan blog dan media sosial khususnya Twitter. “Setiap minggu, selain menulis tugas di blog Kompasiana, mahasiswa juga harus menuliskan ringkasan tulisan di Twitter dalam bentuk kultwit,” tambahnya.  [mb]

20170318_102604 (1)

Grenade #GreenRadiation sebagai Puncak Biofair

$
0
0

Presidium Mahasiswa (Presma) Fakultas Teknobiologi (FTb) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan pentas seni sekaligus green run sejauh lima kilometer. Kegiatan tersebut berpusat di Gedung Thomas Aquinas pada Sabtu (18/3).

Pentas seni “Grenade #GreenRadiation” merupakan puncak sekaligus menutup serangkaian acara Biofair sejak Februari lalu. Presma FTb mengemas “Grenade #GreenRadiation” dengan kegiatan lari bersama sejauh lima kilometer.

“Biofair (diadakan) untuk memperingati Hari Bumi pada 22 April. Kita ambil tema yang sesuai dengan Hari Bumi sekaligus slogan kegiatan Biofair yakni Green Never Stop Motion in My World. Harapannya, supaya anak-cucu kita masih bisa merasakan ‘hijaunya’ kehidupan kita seperti apa,” jelas Yovie Febri Santoso, ketua panitia Biofair 2017.

Kegiatan lari bersama ini adalah kali pertama Presma FTb mengusung dalam rangkaian Biofair. Green run ini juga ingin membuktikan bahwa lari adalah olahraga yang menyehatkan. Selain itu juga tidak merusak lingkungan.

Penutupan rangkaian acara Biofair ini menyasar seluruh mahasiswa, baik dari UAJY maupun umum. Target Grenade berhasil menembus perkiraan. Sebanyak lebih dari 350 orang mengikuti acara ini.

Pentas seni oleh Presma FTb tahun ini mengundang band indie Yogyakarta, Asap Tebal dan  DJ kondang, Jesse Wilde. DJ berdarah Indonesia-Australia ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta. Pasalnya Jesse Wilde merupakan DJ yang acapkali mengisi beragam acara setingkat nasional.

Yovie berharap agar Hari Bumi tidak hanya diketahui oleh mahasiswa FTb saja. Lebih dari itu, masyarakat luas pun perlu mengetahuinya.

Guyuran hujan tidak menyurutkan antusiasme para peserta Grenade. Mereka tetap merespons positif jalannya acara, meski dalam kondisi basah kuyup. Mereka tetap berlari melalui jalur yang telah ditetapkan. Berawal dari Gedung Thomas Aquinas di Jalan Babarsari, kemudian ke Jalan Megarsari, beralih ke Jalan Seturan, lanjut ke Jalan Solo, kemudian kembali lagi ke Jalan Babarsari. Garis finish berada di tempat yang sama, yakni Gedung Thomas Aquinas.

“Acaranya seru dan asyik meskipun kondisi hujan, ya mungkin ke depannya lebih bisa memprediksi cuaca aja,” jawab Yudit Clementina Wiadji, peserta Grenade sambil tertawa.

Grenade Ftb 2


Raih Silver pada Kompetisi Design Nasional

$
0
0

Emily Florentyna, mahasiswa FISIP UAJY Angkatan 2013 Advertising berhasil meraih Silver Kategori Print Ad dalam ajang lomba design Bhratika Fest 2017. Print Ad merupakan salah satu produk periklanan, di mana iklan yang diterapkan di media cetak sehingga Print Ad ini berbentuk cetak layaknya poster, akan tetapi lebih komunikatif dalam mempersuasi.

Bhratika Fest 2017 ini diadakan oleh Universitas Kristen Petra Surabaya, dengan mengambil tema Wanifesto. Wanifesto adalah pernyataan mengenai keberanian untuk melawan ketakutan diri. Melalui tema ini kemudian diturunkan dalam lomba-lomba lainnya salah satunya lomba desain Print Ad. Lomba desain Print Ad ini mendapat client Nude Forest Honey, oleh karenanya brief yang diberikan berupa iklan madu yang murni.

Tema murni ini kemudian diintegrasikan oleh Emil menjadi ‘Cinta’ sebagaimana cinta adalah rasa murni yang tumbuh dari setiap individu. “Aku ambil tema cinta, karena cinta itu tumbuh dalam pribadi masing-masing. Jadi cinta itu adalah hal yang alami” ungkapnya. Konsep ‘cinta’ ini yang kemudian digunakan untuk menjawab brief lomba kategori Print Ad. “Aku mengangkat cinta dalam keluarga tiri, di mana cinta seorang anak tiri pada ibu tirinya” kata Emil ketika diwawancari.

Konsepnya yang unik ini akhirnya membawanya ke tahap finalis dan kemudian memperoleh piala Silver. “Sebenernya aku tidak menyangka kalau dapat Silver, maju jadi finalis aja sudah syukur” tuturnya lagi. Ia juga mengaku dengan bangga bahwa ternyata karyanya dipertahankan oleh salah satu juri lomba Print Ad. Dari ungkapan juri kepada Emil ini membuat dirinya semakin percaya diri untuk mengikuti lomba-lomba selanjutnya. “Aku merasa excited sih, angkatan tua gak jadi alasan untuk tidak produktif. Hasil lomba bisa nambah untuk portofolio pribadi dan jadi pengalaman tersendiri.” ungkap Emil. Selain itu ia juga memberi pesan tentang mengikuti lomba tight time management, di mana kita harus mengerjakan tugas sesuai tenggang waktu. Menang kalah bukan masalah, competition is a good practice for us.”tegasnya. (Bertha)

IMG_5593

Satu Dunia dari Yogyakarta

$
0
0

Multikulturalisme memang pembahasan yang tidak pernah ada habisnya. Apalagi keberagaman tersebut tidak hanya berbicara seputar kebudayaan Indonesia, namun juga kebudayaan dari beragam negara. Praktik tersebut mampu menyatukan beragam lapisan, mulai dari usia muda hingga tua.

Pagelaran seni budaya “Cultural Performances” mempertemukan beragam mahasiswa asing yang sedang belajar di beberapa universitas di Yogyakarta. Harapannya, acara pada Sabtu (25/3) mampu memunculkan potensi para mahasiswa asing yang selama ini belum terlihat. Mereka menampilkan beragam kreasi asal negaranya ataupun seni Indonesia di Foodcourt Café Kampayo XT Square.

“Tujuannya untuk memunculkan suatu potensi yang belum pernah disentuh, karena perpaduan budaya di sini terlihat sekali. Mereka (mahasiswa asing) tidak hanya bermain (kesenian) dari negaranya, namun juga banyak yang memainkan kesenian Indonesia,” jelas Indro Kimpling Suseno, penggagas sekaligus koordinator acara “Cultural Performances”.

Pentas seni ini merupakan helatan pertama yang mampu menampilkan ragam budaya kumpulan mahasiswa asing di Yogyakarta. Para penampil berasal dari 16 negara, seperti Malaysia, Jepang, Nepal, Prancis, dan Laos. Selain itu, mereka kini sedang menempuh pendidikan di enam universitas di Yogyakarta. Beberapa diantaranya adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Institus Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Panitia mengusung tema “Satu Dunia dari Yogya”, pagelaran seni budaya mahasiswa dan mahasiswi internasional lintas perguruan tinggi Yogya. Dalam acara tersebut juga menekankan unsur gotong royong internasional.

Respons positif mengalir dari beragam pihak, baik pejabat perguruan tinggi, peserta pagelaran seni maupun para penonton. Kegiatan tersebut digadang-gadang mampu membawa perdamaian dunia.

“Saya sangat menghargai upaya yang diselenggarakan. Ini merupakan upaya untuk perdamaian dunia,” apresiasi Sigit Widiarto, Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Marina Takahashi, peserta sekaligus mahasiswa internasional UAJY dari Jepang pun turut mengapresiasi acara ini.

“Acara ini bagus dan menyenangkan. Saya belajar budaya Indonesia, setelah menampilkan Tari Nawung Sekar,” ungkap Marina dalam Bahasa Indonesia.

Salah seorang penonton juga menunjukkan antusiasmenya. Unity in diversity tersirat dalam pagelaran seni Cultural Performances. “Acara ini mampu menunjukkan unity in diversity. Kita semua sebenarnya sama saja kalau kita bisa belajar budaya satu sama lain,” kata Debi Elvi Yunita dari UAD.

IMG_9050

IMG_9039_edited

Mahatma UAJY Sambut Hari Raya Nyepi dengan Pawai Ogoh-Ogoh dan Lomba Fotografi

$
0
0

Indonesia merupakan negara yang terdiri berbagai suku, bahasa budaya dan agama. Salah satu agama yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia adalah Hindu.

Sabtu (25/3/2017), masyarakat Yogyakarta, baik yang beragama Hindu dan lainnya memadati sepanjang jalan Malioboro untuk melihat ogoh-ogoh.  Sebanyak 22 ogoh-ogoh diarak dari Gedung DPRD Yogyakarta menuju Alun-alun Utara dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi. Bagi umat Hidu, Nyepi merupakan tahun baru yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka, dan kali ini memasuki Tahun  Saka yang ke 1939.

Ogoh-ogoh yang diarak adalah ogoh-ogoh yang dibuat oleh berbagai komunitas Hindu di Yogyakarta, salah satunya adalah Komunitas Mahasiswa Hindu Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), atau lebih dikenal dengan  Mahatma UAJY. Jika pada sebelumnya Mahatma membuat ogoh-ogoh Celuluk,   pada tahun ini Mahatma membuat ogoh-ogoh berbentuk nyamuk yang bernama Legu Gondong.

“Legu Gondong menggambarkan nyamuk yang bisa berevolusi kekuatannya. Nyamuk memang kecil, tetapi bisa memberi dampak buruk yang besar misalnya wabah penyakit. Dengan membuat ogoh-ogoh nyamuk ini, diharapkan masyarakat  terus waspada dan tidak menyepelekan nyamuk.”, ujar Peby selaku ketua panitia ogoh-ogoh Mahatma UAJY saat ditanya mengenai alasan pemilihan ogoh-ogoh yang dibuat.

Dalam proses pembuatan ogoh-ogoh yang memakan waktu kurang lebih satu bulan ini, terdapat berbagai kendala yaitu dana, proses pembuatan  yang rumit serta sulitnya mencari sumber daya manusia.  Meskipun begitu, kendala-kendala yang ada tidak mematahkan semangat mereka untuk membuat ogoh-ogoh.

Selain berpatisipasi dalam pawai, Mahatma juga mengadakan lomba fotografi ogoh-ogoh untuk pertama kalinya. Lomba yang diikuti oleh 65 peserta yang berasal dai UAJY tersebut bertujuan untuk mengenalkan Mahatma ke mahasiswa UAJY.

Meeting point lomba ini memang berada di Parkiran Abu Bakar Ali Malioboro, namun peserta bisa mengambil foto ogoh-ogoh di luar area meeting point.  Selain itu, panitia tidak membatasi kamera yang digunakan untuk lomba foto, bahkan dengan modal kamera hand phone saja peserta bisa mengikuti lomba ini. Ogoh-ogoh yang difoto peserta adalah ogoh-ogoh dari Mahatma UAJY. Hasil foto tersebut kemudian di upload dan di tag ke akun instagram Mahatma UAJY. Pemenang dibagi menjadi 2 kategori yaitu foto terbaik dan like terbanyak.

“Saya berharap tahun depan Mahatma bisa mengadakan lomba foto lagi dan berpartisipasi dalam pawai. Saya senang ada pawai seperti ini di Yogyakarta, karena biasanya ogoh-ogoh itu hanya identik dengan Bali saja.”, kata I Gede Gandhi Bramayusa selaku ketua panitia lomba foto ogoh-ogoh

IMG_9813

Mahasiswa UAJY Ikuti Lomba Keceh dan Reresik Kali Tambakbayan

$
0
0

Dalam rangka memperingati World Water Day 2017, sebanyak 30 tim dari berbagai komunitas, instansi, dan universitas mengikuti kegiatan “Keceh lan Reresik Kali Tambakbayan 2017”, Sabtu (25/3). Acara ini diselenggarakan oleh Pokja Tambakbayan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti BBWS Serayu Opak, Harian Kedaulatan Rakyat, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta, dan lainnya.

“Untuk memperingati Hari Air Sedunia tidak perlu diperingati secara meriah dan megah namun makna kegiatan adalah bagaimana kita berkontribusi untuk menjaga lingkungan dan ekosistem kita terutama sumber daya air,” jelas Bambang Sasongko, ketua panitia Keceh lan Reresik Kali Tambakbayan.

Acara ini merupakan kegiatan rutin Pokja Sungai Tambakbayan sebagai aksi dan partisipasi masyarakat dalam gerakan restorasi sungai khususnya Sungai Tambakbayan. Kegiatan kali ini mengambil tema “nguri-nguri kali” yang bertujuan untuk sosialisasi dan desiminasi Gerakan Restorasi Sungai DIY, identifikasi potensi dan permasalahan di Sungai Tambakbayan, dan penghijauan lahan kritis di bantaran Sungai Tambakbayan.

Para peserta  menempuh jarak lebih kurang 5km yang dibagi dalam empat zona. Zona pertama dimulai dari Embung Tambakboyo – Perumahan Perwita Karya (ringroad), zona kedua dari Perumahan Perwita Karya – Jembatan Babarsari, zona ketiga dari Jembatan Babarsari – Bendung Glendongan, dan zona keempat dari Bendung Glendongan dan berakhir di Dukuh Kalongan.

Kegiatan ini juga menjadi ajang perlombaan dan pemenangnya mendapatkan piala bergilir serta uang pembinaan. Selain itu, masing-masing kelompok juga ditugaskan untuk melakukan identifikasi sebaran limbah/sampah, kerentanan infrastruktur, dan biodiversity di sepanjang Sungai Tambakbayan. Rani Sjamsinarsi selaku Plt. Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Peringatan Hari Air Sedunia sebagai pembaharuan komitmen kita bahwa air itu perlu dihargai.

“Kita tidak bisa hidup tanpa air maka event seperti ini dijadikan sebagai momentum cinta kita dan rasa menghargai kita terhadap sumber air,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, UAJY turut serta mengirimkan empat tim yang terdiri dari 20 orang. Tiga tim merupakan mahasiswa Fakultas Teknik dan satu tim dari Mapala UAJY. Hasil dari susur sungai ini nantinya akan dicatat dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk ditindaklanjuti agar sumber air dan kelestarian sungai tetap terjaga.

DSC_2789

DSC_2767

FT-UAJY Gelar Research Week

$
0
0

Karya penelitian dan publikasi memiliki nilai penting bagi dosen dan institusi. Usaha untuk mendorong karya penelitian serta memunculkan semangat menulis dan meneliti di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) salah satunya adalah dengan memfasilitasi melalui kegiatan/event yang mampu mendukung dosen dalam melaksanakan karya penelitian dan publikasi.

Berangkat dari hal tersebut, Fakultas Teknik (FT) UAJY mengadakan  Research Week bagi semua dosen FT. Research Week ini baru diadakan pertama kali dan akan diisi dengan presentasi pakar penelitian, presentasi dosen FT dan  berbagi pengalaman meneliti sesama dosen. Selain itu, diadakan pameran penelitian dosen di Lobby Kampus Thomas Aquinas Babarsari, mulai tanggal 3 – 10 April 2017. Pembukaan pameran (3/4) dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia Research Week, Noor Zakiy Mubarrok, ST.,Ars, M.Ars dan Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D. Hadir pula dalam acara tersebut Assoc. Prof. Johannes Widodo dari National University of Singapore.

Tujuan diadakannya acara ini diantaranya untuk menumbuhkan iklim penelitian yang berkualitas di lingkungan Fakultas Teknik UAJY. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi sarana publikasi internal karya Dosen FT dan ajang pengenalan untuk penelitian lintas program studi, melalui pameran karya penelitian dosen.

DSC_2950

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D mengajak untuk membangun kultur penelitian yang kurang diperhatikan karena terlalu fokus pada pengajaran di kelas.

“Kami mengajak Bapak/Ibu sekalian untuk membangun kultur penelitian. Penelitian bisa timbul dari kehidupan kita sehari-hari dan saya kira dengan adanya acara ini kita rehat sejenak untuk pengembangan penelitian,” jelas Yoyong.

Menurut Ketua Panitia Noor Zakiy Mubarrok, ST.,Ars, M.Ars, telah masuk sekitar 42 penelitian dari para dosen Fakultas Teknik. Harapannya hasil penelitian tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan nantinya dapat diimplementasikan di masyarakat.

 

Lomba Poster “Go Green Campus UAJY”

UAJY Raih Juara Ketiga dalam Lima Badminton CJYC 2017

$
0
0

Ajang Liga Mahasiswa (LIMA) Badminton Kaskus Yogyakarta Subcoference (Kompetisi Badminton Antarperguruan Tinggi) Se DIY  diikuti sembilan perguruan tinggi (PT) yakni UGM, UNY , UII, UAD, UAJY, UKDW, Univ Aisyiah, UST dan intiper.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) berhasil meraih tempat  ketiga dalam LIMA Badminton CJYC 2017 Kaskus Yogyakarta Subconference yang diadakan pada Sabtu (1/4) hingga 7 April bertempat di GOR Lembah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

LIMA Badminton CJYC 2017 yang digelar pada Senin (1/4) diawali dengan pertandingan beregu putra antara tim Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pada laga perdana ini tim  ganda putra Universitas Atma Jaya Yogyakarta  berhasil sapu bersih  dengan hasil skor akhir  4-1 atas UAD.

Pada tunggal pertama, Wakil UAJY, Marcelino Giovano atas UAD dengan skor 21-15, 21-15. Partai kedua yang mempertandingkan nomor ganda yang diwakili oleh Ricky Dwi Haryanto / Rio Ardy unggul unggul atas UAD dengan selisih skor 21-10, 21-9.

Partai ketiga, tripel UAD sempat unggul atas UAJY dengan selisih skor 21-16, 27-25. Namun, pada partai keempat tunggal putra, UAJY kembali unggul yang diwakili oleh Tri Wahyu yang mengalahkan Fachriansyah  dengan skor 21-17, 23-21.

Pada Partai terakhir, ganda kedua tim UAJY pasangan Hosang Maxtien Mourend/ Robertus Aditya Nugroho berhasil mengalahkan ganda kedua UAD Bayu Astrianto/Joko Rianto melalui dua gim langsung, 21-16, 21-19.

Selasa (4/4) pertandingan tunggal putra yang diwakilkan Tri Wahyu Andi Santoso (UAJY) sempat tertinggal atas Aditya Pranata (UGM) dengan skor 17-21, 19,21.  Namun, pada partai ketiga, tripel putra UAJY berhasil unggul atas UGM dengan skor 21-16,21-16. Disusul oleh tim tunggal puta yang diwakilkan oleh Patrick Arsy Pratama berhasil menyapu bersih  21-6 , 21-7 atas Mohammad Syarif Hidayat (UGM). Di partai terakhir Tim ganda putra UAJY kembali unggul atas UGM dengan skor 21-15, 21-18 yang diwakili oleh Hosang Maxtien Mourend dan Robertus Aditya Nugroho. Dalam perebutan tempat ketiga akhirnya tim Bulu Tangkis BUAJY berhasil menjadi juara 3 LIMA CJYC 2017 dengan skor 3-2 atas UGM.

“Sangat senang dan tentu membanggakan akhirnya bisa naik podium di ajang Liga Mahasiswa dan sudah bisa membayar semua kerja keras  para pemain, pelatih, manager dan official. Harapannya dengan juara ini, UKM Badminton UAJY bisaa lebih berprestasi lagi diajang –ajang lainnya dan menambah semangat serta kekompakan” ujar Andi ketua UKM.

149136417381714913641709841491364178209


Pengumuman Libur Paskah 2017 Khusus PMB

Lowongan Dosen Periode April 2017

FORKOMI UAJY Peringati Israj Mi’Raj Dalam Suasana Lintas Agama

$
0
0

Memperingati Israj Mi’Raj 27 Rajab 1438 H, Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (Forkomi) UAJY (Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Senin (24/04/2017) kemarin menyambangi panti asuhan Al Wahaab Sinar Melati di daerah Dero, Condong Catur, Depok, Sleman DIY.

Acara yang di mulai pada pukul 09.00 WIB ini diawali dengan seserahan dan ucapan terimaksih dilanjutkan ceramah yang bertema Israj Mi’Raj oleh Dr Okrisal Eka Putra lc MaA (Dosen Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta). Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dengan teman-teman panti asuhan Al Wahaab serta games dan sekaligus memperingati hari jadi Forkomi UAJY yang ke 19.

Mengusung tema “ Membangun Negri dan Meneladani Nabi” acara yang diadakan oleh panitia yang anggotanya terdiri mahasiswa muslim UAJY dari berbagai angkatan ini (2014,2015,2016) dapat terselenggra dengan baik, terlihat dari antusias dari teman teman panti asuhan  terlebih saat diadakan games untuk menghangatkan suasana dan juga para tamu undangan yang hadir.

Yang sedikit berbeda dan menarik dari acara ini adalah panitia penyelenggara acara ini (Forkomi ) juga menggandeng teman teman dari lintas komunitas di UAJY seperti Kamadhis (Budha), Garlic (Garuda Katolik, dan Leaders Community)  Mahatma (Hindu) hal ini menambah hangat suasana dan semakin serunya acara kebersamaan dengan teman-teman dari panti asuhan Al Wahaab ini.

“Antusias anak-anak panti asuhan sendiri sangat baik dan bersemangat, walaupun mereka sedikit malu pada awalnya, namun mereka mengikuti seluruh kegiatan dengan bersemangat dan senang “ kata Adhitya Ramadhani selaku ketua Acara.

“Saya rasa acara semacam ini perlu untuk terus dilakukan dan dikembangkan, karena bukan hanya berguna bagi pengembangan diri saya pribadi dan teman teman, juga berguna bagi sesama kita yang terutama membutuhkan,  dari acara semacam ini saya pribadi bisa merasakaan dan menyukuri rahmat yang di berikan Allah kepada saya dan teman-teman. Selain belajar baaimana berorganisasi yang baik dan benar, disini saya juga belajar bahwa perbedaaan bukanlah halangan dan alasan bagi kita untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kita dan melakukan tidakan sosial dan berbagi kepada sesama kita yang mungkin kurang beruntung seperti kita.malah dengan perbedaan yang ada kita bisa saling membantu dan melengkapi kekurangan kita” tambah Adhitya Ramadhani.”

86033

UAJY Membuka Prodi S2 Magister Ilmu Komunikasi

$
0
0

Institusi harus selalu mengembangkan organisasinya, demikian pula  sebuah institusi pendidikan. Salah satu cara pengembangannya adalah dengan membuka sebuah program studi atau fakultas baru.  Setelah pada tahun 2016 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) membuka Program Studi (Prodi) Sistem Informasi di bawah Fakultas Teknologi Industri, tahun 2017 ini UAJY akan membuka sebuah Program Pascasarjana (S2) baru bernama Prodi Magister Ilmu Komunikasi (MIK). Prodi MIK ini merupakan pengembangan dari Prodi S1 Ilmu Komunikasi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UAJY yang sudah berdiri sejak tahun 1991. Pendirian Program Pascasarjana MIK merupakan salah satu poin yang tertuang dalam Sasaran Mutu FISIP UAJY 2015-2017 bidang Perencanaan, Pengelolaan dan Pengembangan Institusi.

Surat Keputusan Pembukaan Prodi Baru No.212/KPT/I/2017  diterimakan oleh Koordinator Kopertis Wilayah V kepada Rektor UAJY pada Rabu, 26 April 2017. Dengan demikian, Prodi MIK siap menerima mahasiswa pascasarjana baru mulai Tahun Akademik 2017/2018.

Dalam kesempatan penerimaan SK tersebut, Dekan FISIP Dr. MC Ninik Sri Rejeki, M.Si. memaparkan visi dan misi Program S2 Magister Ilmu Komunikasi, “Prodi MIK divisikan untuk mewujudkan lembaga pendidikan untuk pengembangan ilmu dan melahirkan lulusan yang profesional di bidang komunikasi dan memiliki karakter yang berorientasi pada peningkatan martabat manusia dan kesejahteraan masyarakat.”

Rektor UAJY Dr. Gregorius Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. menyampaikan, “Seperti dalam dokumen usulan pendirian, Prodi MIK diarahkan untuk mengembangkan kajian yang mampu menjawab masalah-masalah yang berkembang di Indonesia, terutama terkait dengan perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi, globalisasi dan internasionalisasi seperti orientasi pada capital dan melupakan aspek humanistik.”

Direktur Pascasarjana UAJY menyambut gembira atas pembukaan prodi baru ini, “Prodi MIK akan memperkaya ragam jenjang pendidikan yang telah dimiliki UAJY, yaitu dua belas prodi strata 1 dan lima prodi pascasarjana yang sudah lebih dahulu ada. Prodi MIK pun punya relasi keilmuan dengan Prodi Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum dan Magister Teknik Informatika.”

Sedangkan Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA, menegaskan bahwa  untuk PTS DIY, ke depan diharapkan lebih memprioritaskan pembukaan program-program S2, karena jumlah Program S1 sudah banyak, kecuali mereka yang mau membuka pendidikan vokasi tetap diberi kelonggaran karena program ini banyak diminati oleh masyarakat.

Program magister yang lamanya 2 tahun ini akan menghasilkan lulusan peneliti dan profesional dengan konsentrasi di bidang manajemen komunikasi korporat, komunikasi publik ataupun manajemen media.

DSC_3280

Mahasiswi UAJY Ikuti Ajang Konferensi Jurnalisme Internasional

$
0
0

Yosepha Debrina Ratih Pusparisa dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menjadi delegasi dari Indonesia dalam Asian Journalism Research Conference. Konferensi tersebut bertempat di Cine Adarna, UP Film Institute College of Mass Communication University of the Philippines Diliman, Quezon City, Filipina pada Senin hingga Selasa (24-25/4).

Konferensi jurnalisme internasional tersebut mengangkat tema The Fourth Estate: Revisiting the Normative Ideals of Journalism in a Multimedia Era. Kegiatan tersebut berusaha menumbuhkan budaya penelitian jurnalisme di lapangan, kemudian tiap peserta dapat mempresentasikannya di depan kelas.

Makalah yang Yosepha presentasikan berjudul “Framing the Murder Story: A Case Study on the 1996 Fuad Muhammad Syafruddin Incident”. Yosepha bercerita mengenai mangkraknya kasus Udin, wartawan Harian Bernas. Pemilihan topiknya pun berdasarkan keprihatinan dirinya terhadap kematian Udin karena bertahun-tahun kasus tersebut tak menemui titik terang.

“Kasus Udin memang patut untuk dipresentasikan. Saya yakin para peserta mampu memahaminya karena situasinya memang seperti di Filipina. Mahasiswa Filipina pun mengakuinya,” kata Yosepha.

Yosepha menekankan pada tema jurnalisme advokasi ketika media, aktivis, dan masyarakat mampu bergerak bersama untuk menuntut keadilan. Beragam kegiatan telah diupayakan, seperti terciptanya KAMU (Koalisi Masyarakat untuk Udin) dan aksi diam tiap tanggal 16 setiap bulannya. Sayangnya, kegiatan-kegiatan tersebut tak mendapat respons dari pemerintah maupun kepolisian. Peristiwa itu menjadi bahan diskusi untuk dikritisi bersama oleh seluruh peserta konferensi.

Yosepha merupakan mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UAJY yang turut berpartisipasi dalam konferensi internasional. Selain Yosepha mewakili UAJY sekaligus Indonesia, terdapat delegasi lain dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta, dan Universitas Airlangga Surabaya. Sedangkan konferensi tersebut juga diikuti oleh beragam mahasiswa, seperti mahasiswa Hong Kong University dan University of the Phillipines.

Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan jaringan baru. Yosepha pun tak menyangka bahwa topik presentasinya mengenai kematian Udin mampu menarik perhatian partisipan untuk bertanya. Pertanyaannya pun tak jauh-jauh dari kebebasan pers, sehingga mereka pun juga dapat membandingkan kondisi sebenarnya antara di Indonesia dengan Filipina.

“Seorang partisipan bertanya pada saya. Pertanyaan tersebut mempertanyakan kebebasan pers di Indonesia setelah kematian Udin. Sebenarnya, saya pun juga cukup dilema untuk menjawabnya karena kebebasan sekarang belum sepenuhnya ‘bebas’,” jelasnya.

Yosepha berharap akan lebih banyak mahasiswa berani untuk mengambil peluang. Jangan takut untuk mencoba dan terus berkeyakinan teguh, bahwa kita mampu mengharumkan Indonesia dengan beragam cara di kancah internasional.

DSC03750

Viewing all 1483 articles
Browse latest View live