Quantcast
Channel: UAJY
Viewing all 1483 articles
Browse latest View live

SEMINAR NASIONAL PERPUSTAKAAN


Teknik Sipil UAJY Kunjungi Proyek LRT Jakarta

$
0
0

Divisi Tinjau Lapangan (TL) Civil Engineering Day’s (CED) 2017 mengadakan tinjauan ke Light Rail Transit (LRT) Jakarta yang sedang dalam proses pembangunan pada tanggal 2-6 Mei 2017 lalu. Enam puluh peserta yang berasal dari mahasiswa Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), berangkat pada Selasa (2/5) menuju ke lokasi proyek didampingi empat  dosen dari Teknik Sipil (TS) UAJY.

Pada tinjauan pertama Rabu (3/5), para peserta tinjau lapangan diajak untuk menengok pabrik pembuatan baja terbesar di Indonesia yaitu Krakatau Steel Persero Tbk yang berlokasi di Banten. Kunjungan tersebut diawali dengan kuliah umum mengenai garis besar proses pembuatan baja dan pengenalan PT. Krakatau Steel, dilanjutkan dengan melakukan tinjauan menuju ke pabrik pembuatan baja.

Antusias para peserta cukup baik, dilihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan pada saat kuliah umum dan saat melakukan tinjauan di dalam pabrik. “Tinjauan kali ini sangat menarik, karena diawal kita diberikan paparan terlebih dahulu mengenai sejarah dan keadaan pabrik kemudian dilanjutkan peninjauan ke pabrik secara langsung, saya sendiri merasa mendapatkan ilmu yang lebih, baik dari jawaban beberapa pertanyaan yang saya ajukan, juga dari apa yang saya lihat secara langsung di pabrik,” ujar Philia Eutdenada Jonathan Behar, mahasiswa angkatan 2014 TS UAJY.

Tinjauan lapangan hari kedua (4/5) para peserta bertolak menuju pabrik pembuataan U-shape Girder yang merupakan bahan pembuatan jalur LRT yang berada di daerah Sentul, Bogor. Peserta disambut oleh karyawan PT. Adhi Karya yang kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum yang membahas perihal LRT dan permasalahan yang terjadi kemudian dipaparkan pula solusi-solusi yang dilakukan. Pada akhir kuliah umum para peserta diajak berkeliling lokasi pabrik untuk melihat pembuatan U-shape girder dan proses pengambilan U-shape girder dari pabrik menuju ke lokasi proyek.

Setelah mendapatkan kuliah umum para peserta diajak menuju lokasi proyek yang berada di Tol Jagorawi Km 13. Para peserta diajak untuk melihat secara langsung keadaan lokasi proyek yang berada 20 meter di atas permukaan jalan raya. Di lokasi proyek para peserta juga mengajukan beberapa pertayaan kepada para pekerja yang berada di lokasi.

“Untuk keseluruhan rangkaian acara TL kali ini saya rasa cukup baik dan sukses, dilihat jalannya rangkaian acara yang sesuai dengan jadwal yang kita buat, hampir seluruhnya tepat waktu dan berjalan sesuai dengan rencana walaupun ada beberapa kekurangan dibeberapa titik, tapi dapat kami (panitia) atasi, jadi saya rasa TL CED 2017 ini bisa dibilang sukses,” tutur Fiega Adhi Saptian, selaku ketua Divisi Tinjau Lapangan CED 2017.

Teknik Sipil 2

Teknik Sipil UAJY Raih Dua Gelar Juara Tingkat Nasional

$
0
0

Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) kembali berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional. Dua gelar juara berhasil diraih dalam ajang Civil National Expo 2017 yang diadakan oleh Universitas Tarumanegara (Untar). Civil National Expo merupakan ajang lomba tahunan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara dengan 5 kategori lomba yaitu Transportasi, PSDA, Pondasi, Estimasi dan Beton Mutu Tinggi. Pada final yang diumumkan pada tanggal 6 Mei lalu di Untar, Tim Teknik Sipil UAJY berhasil meraih Juara I dalam kategori lomba Beton Mutu Tinggi dan Juara II dalam kategori Lomba Estimasi Biaya Proyek.

Dalam kategori Lomba Beton Mutu Tinggi yang mengambil tema Ketepatan 70 Mpa. Beton, Tim Teknik Sipil UAJY mempunyai kuat tekan sebesar 53 Mpa dengan komposisi material berupa glenium dan bahan tambahan berupa fly ash (abu terbang). Ketepatan kuat tekan beton yang mendekati target 70 Mpa, dan ditambahkannya bahan fly ash sebanyak 10% turut berhasil membuat Tim Teknik Sipil UAJY yang beranggotakan Mifthakul Mukhasanah, Sherly Margaretha dan Agung Budi Sanjaya meraih Juara I. Tim Teknik Sipil UAJY berhasil mengalahkan finalis lainnya dari  Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Gadjah Mada.

Lomba untar 1

Sedangkan dalam kategori Lomba Estimasi Biaya Proyek, Tim Teknik Sipil UAJY berhasil meraih Juara II di bawah tim dari Universitas Indonesia yang berhasil meraih juara I. Mifthahul Muhasanah salah satu anggota tim beton mutu tinggi Teknik Sipil UAJY mengatakan bahwa kunci kemenangan timnya adalah dalam hal persiapan sebelum dilaksanakannya lomba.

“Jeda waktu 14 hari antara waktu pendaftaran dengan pengecoran kami manfaatkan untuk melakukan dua kali percobaan pembuatan beton, tim juga berlatih mengadakan simulasi presentasi di depan dosen yang diandaikan sebagai juri,” ujar Miftha.

Persiapan matang yang dilakukan tim beton mutu tinggi Teknik Sipil UAJY pun membuahkan hasil dengan meraih juara pertama pada final yang dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Mei 2017 di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

“Lomba beton mutu tinggi ini merupakan lomba tingkat nasional pertama saya, tetapi meskipun mencoba-coba daftar bukan berarti lomba ini hanya sekedar ajang coba-coba. Kita tetap harus bersungguh-sungguh karena hasil tidak akan mengkhianati proses,” tutur Miftha.

Lomba untar 2

Prodi Teknik Sipil UAJY Gelar Seminar Perkeretaapian Indonesia

$
0
0

Hidup di lingkungan urban membuat manusia dituntut untuk lebih efisien dan tepat waktu. Dalam mobilitas, manusia menggunakan transportasi untuk memintas waktu agar cepat dan tepat hingga ke tujuan. Di era ini, manusia memilih transportasi yang cepat dan hemat salah satunya menggunakan layanan kereta api.

Kereta api merupakan alat transportasi darat yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang juga manusia dengan jangkauan jarak yang jauh bila dibanding dengan transportasi darat lainnya. Kereta api mampu memintas waktu dan jarak dengan cepat. Selain itu, alat transportasi ini juga ramah lingkungan, tepat waktu dan terhindar dari macet.

Pada Selasa (9/5) Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan seminar nasional berjudul “Perkembangan Kereta Api dan LRT Terhadap Optimalisasi Kemacetan dan Integrasi Antar Daerah di Indonesia”. Seminar ini membicarakan mengenai sistem dan infrastruktur perkeretaapian.

“Kereta api di tahun ini menjadi sorotan utama dalam pembangunan sarana dan prasarana, oleh karenanya kami ingin masyarakat tahu mengenai dunia perkeretaapian” tutur Dita selaku Ketua Seminar.

Seminar ini menghadirkan Yulius Wibawa, ST. MBA selaku Project Direktur 6 Yogyakarta PT. Kretek Indonesia, Isman Widodo selaku Kepala Divisi Engineering & Railway System PT Adhi Karya dan Bimo Nugroho, SH dari Edan SepurID. Menurut Yulius pembangunan kereta api di Indonesia sedang melebarkan sayapnya hingga ke daerah Papua.

“Target untuk tahun 2019 adalah double track di lintas utara dan selatan, sistem kereta api listrik dan sistem kereta api batu bara di Kalimantan. Sementara Sulawesi dan Papua juga sedang dicanangkan membangun rel kereta api,” jelas Yulius.

Kereta api dapat menjadi solusi kemacetan, karena manusia kini banyak melakukan mobilitas sehingga dari permasalahan ini kereta api dapat berguna untuk membantu mobilitas tersebut. Kereta api dapat dijadikan sarana layanan publik yang dapat dijangkau semua lapisan masyarakat untuk mendukung efisiensi waktu yang ramah lingkungan juga.

“Daya muat kereta api ini setara dengan 31 bus, jadi dapat dibayangkan betapa kereta api mampu membantu mobilitas manusia,” tambah Yulius.

Seminar yang berlokasi di Ruang Auditorium Kampus II Gedung Thomas Aquinas, UAJY ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa. “Seminar kali ini sudah lebih baik dari tahun lalu, dan saya harap pesertanya juga bertambah untuk tahun depan.” ungkap Dita.

Seminar Kereta Api 1

Christian Sugiono Ajak Mahasiswa UAJY Menjadi Creative Entrepreneurship

$
0
0

Berkecimpung dalam dunia bisnis dan menjadi seorang entrepreneur telah menjadi primadona dan daya tarik tersendiri di berbagai kalangan. Pesatnya laju perkembangan teknologi dan maraknya penggunaan sosial media  menjadi tantangan tersendiri bagi para pemula. Pasalnya pebisnis baru saat ini dituntut bukan hanya menjadi entrepreneur melainkan juga menjadi seorang creative entrepreneurship.

Dalam rangka membekali dan mengolah ide-ide baru para pebisnis muda, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta (HMPSM UAJY) menyelenggarakan Seminar Nasional bertemakan “Business All Around Star And Grow With Creativity” bertempat di Auditorium Kampus 2 UAJY, Rabu (10/5).

Acara yang terselenggara tiap tahunnya ini selalu menghadirkan pembicara-pembicara yang berkompeten di bidangnya. Dalam seminar tersebut, hadir Dwitya Aribawa (Lecture of Economics Faculty Universitas Atma Jaya Yogyakarta), Lulu Lutfi Labibi (Owner of Lulu Lutfi Studio) serta yang menjadi pembicara utama yakni Christian Sugiono (Founder of  MBDC Males Banget.com Media).

Seminar Christian 3

Mengawali diskusi di sesi pertama, Dwitya memaparkan topik mengenai The Art and Science of Creative Entrepreneurship. Tidak hanya itu, dalam presentasinya turut dijelaskan mengenai dasar entrepeneur dan fundamental creative entrepreneurship.

Entrepreneur harus bisa jadi semuanya, harus punya knowledge yang luas. Esensi dari bisnis itu harus membuat inovasi yang berbeda-beda,” ujar Dwitya.

Lain halnya entrepreneur dari sudut pandang seorang Lutfi. “Seniman harus merdeka secara karya. Gelisah itu harus tapi jangan ada ketakutan dalam membuat karya,” ujar desainer asal Yogyakarta tersebut.

“Kita harus percaya dengan karya kita. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan indentitas kita, dan masing-masing harus punya target pasar yang jelas,” tegas Lutfi.

Tiba pada puncak acara, Christian Sugiono naik ke panggung disambut dengan sorak sorai para peserta seminar. Mengawali presentasinya, Christian membagikan pengalaman awal mula perjalanan karirnya dalam mendirikan portal online  hingga menjadi seorang Founder and CEO Malesbanget.com.

Menurut Christian, bisnis kreatif di Indonesia memang sangat menjanjikan. “Alangkah baiknya dari kreativitas itu bisa dijadikan sesuatu yang menghasilkan. Memang gak gampang. Jangan takut untuk mencoba dan harus komit. Lebih baik lagi kalo mulai banyak anak muda melirik bidang wirausaha, itu bagus sekali,” jelas Christian.

“Yang pasti menjadi seorang entrepreneur ya harus fokus dan semangat harus ada terus dan harus cari partner yang sesuai. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam mencari founder yang pertama harus ada komitmen, visi dan misi yang jelas,” tambahnya.

Never get so busy making a living that you forget to make a life, jangan kesibukan cari duit, kerja terus, hidup harus balance,” tutup Christian di akhir presentasi.

Seminar Christian 2

Teknik Informatika UAJY Gelar Lomba Informatics Innovative Contest 2017

$
0
0

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Dengan adanya globalisasi, perkembangan teknologi informasi  dengan cepat masuk ke Indonesia. Handphone dan segala aplikasinya sudah menjadi kebutuhan sehari–hari bagi masyarakat terutama bagi kalangan muda. Hal ini menunjukkan bahwa kalangan muda masa kini telah mulai mengambil peranan penting dalam perkembangan teknologi informasi.

Program Studi Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMAFORKA) serta Kelompok Studi Desain Grafis Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KSDG UAJY) mengadakan acara tahunan yaitu “Informatics Innovative Contest – 2017” yang biasa dikenal dengan I2C-2017 (Eye to See) yang artinya ”mata untuk melihat”.

Di tahun ini diadakan lomba Video Ide Aplikasi untuk siswa SMA/SMK sederajat se-DIY dan Jawa Tengah. Di mana setiap peserta lomba membuat video ide aplikasi (mobile ataupun dekstop) dengan tema tertentu di dalam sebuah tim yang beranggotakan 3 siswa dengan dibimbing oleh 1 guru pendamping, lalu mengumpulkan ide aplikasi mereka dalam bentuk proposal kepada panitia.

informatics innovative contest juara 2

Terdapat empat tim yang menjadi finalis dalam perlombaan ini, di antaranya SMAN 6 Yogyakarta, SMAN 2 Bantul, MA Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta dan SMAN 1 Kudus.

Setiap finalis mempresentasikan hasilnya di puncak acara yang diadakan pada Rabu (10/5) yang bertempat di Ruang Pascasarjana, Gedung Bonaventura, UAJY. Dalam puncak acara tersebu, terpilih tiga pemenang yakni Juara I berhasil diraih oleh SMA Negeri 1 Kudus, Juara II dari SMA Negeri 2 Bantul dan Juara III dari SMA Negeri 6 Yogyakarta.

“Diadakannya kegiatan ini sebagai sarana  bagi generasi muda agar mampu berkompetisi dan memberi suatu pengalaman baru untuk menghasilkan suatu ide kreatif yang inovatif  khususnya dalam teknologi informasi,” ungkap salah satu panitia Informatics Innovative Contest–2017.

Melalui kegiatan tersebut pelajar juga dapat meng”expose” seputar kehidupan dari mahasiswa teknik informatika sehingga dapat melihat sisi lain dan dapat membedakan kesehariannya dengan fakultas lainnya.

informatics innovative contest juara 3

Pengumuman Lomba Design Cover Buku Wisuda UAJY 15 Mei 2017

Closing Ceremony Program Darmasiswa Beasiswa Mahasiswa Asing UAJY

$
0
0

Program Darmasiswa Universitas Atma  Jaya Yogyakarta (UAJY) periode 2016/2017 telah usai, mahasiswa darmasiswa pun mengadakan acara penutupan. Program ini ditangani oleh Kantor Kerjasama dan Promosi (KKP) UAJY bekerjasama dengan Kantor Pelatihan Bahasa dan Budaya (KPBB) UAJY. KKP dan KPBB melakukan pendampingan mahasiswa Darmasiswa selama di Indonesia.

Program Darmasiswa merupakan program pemerintah yang memberi beasiswa pada orang asing yang belajar Bahasa dan Budaya Indonesia. UAJY sebagai Perguruan Tinggi Swasata telah dipercaya oleh pemerintah sejak tahun 2008. Program Darmasiswa ini meliputi belajar Bahasa Indonesia dan program-program Budaya Indonesia lainnya. “Setiap tahun program Budaya Indonesia tentu berbeda, tahun ini diadakan field trip, pembutaan jamu dan permainan tradisional,” ujar Weny staf KKP.

Pada Jumat, 12 Mei 2017 para mahasiswa darmasiswa ini mengadakan perpisahan sekaligus ucapan terima kasih. Mereka berasal dari berbagai 8 negara, di antaranya Italia dan USA yang menjadi pembicara closing ceremony. Pada acara ini pembicara berkesempatan menceritakan pengalamannya selama belajar bahasa dan budaya di Indonesia. “Saya sangat berterimakasih pada para dosen, teman-teman Indonesia yang telah sabar membantu saya di sini,” ujar Elisa mahasiswa dari USA.

darmasiswa 2

Mengusung tema “Indonesia-Mu, Indonesia-Ku juga”, acara ini diharapkan mampu memberi sumbangan bagi para mahasiswa asing agar mampu meneruskan keindonesiaan hingga nanti ketika mereka pulang. Suasana di Kampus I Gedung Alfonsus UAJY menjadi riuh ketika sharing pengalaman mahasiswa Darmasiswa. “Pada awal pertama saya ke Indonesia saya tidak mengerti sama sekali bahasa Indonesia, dan saya tinggal di kos jadi saya kesulitan untuk membeli makanan,” ujar seorang mahasiswa asal Thailand.

Pada penghujung acara Illaria Montagno mahasiswa dari Italia memberikan deskripsi Indonesia menurut pandangannya. “Indonesia bagiku adalah guru, karena di Indonesia saya selalu belajar hal baru, melatih saya untuk lebih sabar dan menghargai orang lain,” ungkap Illaria. Acara tersebut ditutup dengan ucapan perpisahan dari Paulina Candra selaku pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). “Semoga setelah ini kalian tidak berhenti belajar Bahasa Indonesia dan pada kalian kami titipkan penyebaran Bahasa Indonesia,” tutup Paulina.


Mahasiswa UAJY dari Italia Raih Juara IV Lomba Penulisan Jurnal Bahasa Indonesia

$
0
0

Menjadi mahasiswa asing bukanlah hal yang mudah. Selain mengejar cita-cita, mahasiswa asing juga harus menyesuaikan diri terhadap budaya dari negara lain. Salah satu Mahasiswa Program Beasiswa Darmasiswa RI – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), IllariaMontagna yang kerap disapa Illariamenceritakan pengalamannya selama tinggal dan belajar di Indonesia ke dalam sebuah jurnal.

Jurnal tersebut berhasil meraih Juara IV Lomba Penulisan Jurnal Bahasa Indonesia “Catatan Darmasiswa: Hidup dan Kehidupan Indonesia.”  Lomba ini merupakan serangkaian kegiatan dari International Gathering  yang diselenggarakan oleh Sekretariat Program Beasiswa Darmasiswa RI – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 8-9  Mei 2017 di Universitas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Selain Ilaria, UAJY mengirimkan 4 karya tulis yang ditulis oleh mahasiswa dari Thailand, Amerika Serikat, Jepang dan Italia. Illaria yang berasal dari Italia mengambil judul “Indonesia Kacamata Baru Saya.”

Sebelum memutuskan untuk kuliah di Indonesia, Illaria pernah datang ke Indonesia sehingga dia tidak terlalu mengalami culture shock. Ia sudah tahu bahwa ada banyak perbedaan antara Indonesia dengan Italia seperti tidak ada air panas dan wastafel di kamar mandi. Meskipun begitu, Illaria masih memiliki banyak  hal yang belum diketahui.

Hal pertama yang dilakukan Illaria saat sampai di Yogyakarta adalah mencari tempat tinggal. Awalnya dia lebih memilih kos daripada kontrakan karena dia ingin menjalani kehidupan seperti mahasiswa Indonesia lainnya dan ingin mencoba berinteraksi dengan masyarakat Indonesia. Setelah merasakan kehidupan di kos, Illaria akhirnya memutuskan untuk tinggal di kontrakan.

“Walaupun keluarga di kos sangat ramah, gadis-gadis yang tinggal disana tidak terlalu cerewet. Saya sedikit kecewa tentang hidup sosial di kos itu karena tidak terlalu bisa bersosialisasi dengan gadis Indonesia dan kadang-kadang saya merasa sendiri, “ jelas Illaria.

Selain mengalami kesulitan dalam hal tempat tinggal, Illaria sempat kesulitan dalam hal membedakan pakaian yang sopan dan tidak sopan. Arti “pakaian yang sopan” di setiap negara berbeda-beda. Di Italia, mahasiswa boleh menggunakan kaos saat kuliah karena kaos dianggap pakaian yang sopan, sedangkan di Indonesia kaos itu bukan pakaian yang sopan. Meskipun begitu, dia senang dan sangat berterima kasih atas pengalaman yang dia dapatkan di Indonesia.

“Selama saya tinggal di Indonesia saya sudah belajar banyak, dan saya merasakan bahwa pengalaman ini sudah mengubah cara saya berpikir dan cara saya melihat, seperti saya menggunakan kacamata baru,” kata Illaria dalam Bahasa Indonesia yang cukup fasih untuk orang asing.

PR Sorgum Consultant Hadirkan Festival Payung Tradisional

$
0
0

PR Sorgum Consultant, kelompok mahasiswa public relations Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mencoba mengangkat kembali eksistensi payung lukis tradisional dengan mengadakan Festival Payung Tradisional. Acara tersebut digelar pada tanggal 13-14 Mei 2017 pukul 09.00 hingga 21.00 WIB yang bertempat di Kelas Pagi Yogyakarta, Jalan Brigjen Katamso, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta.

Payung lukis tradisional ini merupakan produksi lokal asal Desa Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan guna mendukung pemberdayaan masyarakat daerah melalui produk-produk lokal unggulan yang memiliki nilai seni. Berbagai pihak dilibatkan dalam acara ini, di antaranya CAMP Foundation, Komunitas Rumah Pohon, seniman lukis muda Yogyakarta – Serunai, Denny Ariandhy dan Wulang Sunu.

Juwiring merupakan salah satu kecamatan kecil yang ada di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Payung lukis Juwiring ini sebelumnya pernah mengalami masa jaya di tahun 1960-an hingga 1980-an. Semakin ke sini, industri payung lukis semakin sedikit, salah satu yang masih bertahan adalah Payung Lukis Ngudi Rahayu. Ngudi Rahayu setidaknya turut andil dalam memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pengrajin payung. Namun miris, brand lokal Desa Juwiring tak pernah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Pihak kedua sebagai pemilik modal besar membeli Payung Lukis Ngudi Rahayu, kemudian menempelkan brand mereka dan dijual dengan harga sangat fantastis sampai ke luar negeri.

Acara dilaksanakan dalam dua hari, sebelum acara ini berlangsung, telah diadakan roadshow yang berlokasi di The Waroeng of Raminten. Roadshow dilaksanakan 3 hari sebagai bentuk kampanye mengenalkan budaya payung lukis tradisional Juwiring. Sekitar 70 payung dipamerkan dalam acara tersebut. Bertepatan dengan itu dilaksanakan juga lomba foto, di mana peserta mengambil gambar dengan menggunakan payung kemudian mencantumkan hashtag #festivalpayungtradisonal, hal ini dilakukan sebagai sarana pendukung pengenalan payung lukis.

Payung 2

Festival Payung Lukis Tradisional Juwriring ini selain memamerkan hasil karya pengrajin payung di Juwiring Klaten, juga terdapat photo story yang memamerkan foto-foto aktivitas pembuatan payung tradisional. Pengunjung dibekali pemandu yang menjelaskan setiap proses pembekalan payung. Selain itu, diadakan juga workshop dengan narasumber para pengrajin payung lukis Juwiring. Para pengrajin awalnya diajak berbincang dan kemudian mempraktekkan proses pembuatan payung dari awal yakni membuat kerangka, menyulam, hingga tahap akhir mengecat kain. Tahap yang paling membutuhkan waktu lama adalah menyulam karena dibutuhkan ketelatenan agar sulaman terlihat rapi.

Pada akhir workshop peserta diperbolehkan ikut melukis di atas kain (atap payung) dan dapat dibawa pulang. Peserta yang datang tidak dibatasi oleh umur, siapa saja boleh ikut serta. Seperti salah satu peserta yakni Ayu (20) yang sengaja mendaftar karena tertarik dengan warna-warni bunga yang ada di atas payung dan bentuk sulaman yang tidak mudah.

“Saya tahu awalnya dari teman, terus karena tertarik pengen melukis tapi ndak di atas kanvas tapi di atas payung kan lucu ya. Terus saya coba daftar dan ikut acara ini. Asiknya lagi ini punyaku bisa dibawa pulang,” tutur Ayu.

Berbeda dengan Regina (21) yang datang sebagai pengunjung pameran yang akhirnya memutuskan untuk ikut workshop di hari pelaksanaan acara.

“Pertama pengen foto-foto aja, kebetulan ada acara workshopnya ya saya ikut nonton, seru sih acaranya jadi kita bisa tahu juga tentang membuatnya gimana, asalnya dari mana dan cerita dibalik payung-payung yang cantik-cantik,” jelas Regina.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pemerintah daerah memberikan dukungan lebih agar cita-cita Desa Juwiring menjadi desa wisata dapat terwujud. Dukungan yang dimaksudkan berupa pemenuhan insfrastruktur jalan menuju Desa Juwiring seperti petunjuk jalan, penerangan dan juga pelatihan-pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain itu desa ini juga memerlukan dukungan pihak penyedia jasa telekomunikasi guna adanya sinyal untuk komunikasi dan akses internet agar adanya potensi daerah dapat lebih mudah dipublikasikan kepada publik.

Payung 3

Sheila on 7 Meriahkan Cimphoria#2

$
0
0

Prodi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar konser musik yang bertajuk Cimphoria#2 dalam rangka penutupan Civil Engineering Day (CED 2017).  Konser tersebut digelar di Parkir Timur GOR Amongrogo Yogyakarta, Sabtu (13/5) lalu.

Konser hiburan Cimphoria#2 disesaki hingga ribuan penonton, antusiasme penonton mulai terlihat sejak open gate pada sore hari. Konser ini menampilkan band-band indie Jogja seperti Sri Plecit, Stereokilla, Illona and The Soul Project, Alice dan tentunya Sheila on 7 sebagai penampil utama.

Malam itu, Duta dkk berhasil membuat suasana pecah dengan lagu hits-hits andalannya yang tentu saja sudah melekat di telinga para Sheila Gank. Sheila on 7 menyanyikan beberapa lagu nostalgia seperti Berhenti Berharap, Pria Kesepian, Saat Aku Lanjut Usia dan tentu saja lagu Melompat Lebih Tinggi membuat suasana semakin pecah. Tak hanya itu, lagu-lagu dari album Musim yang Baik juga turut dinyanyikan seperti Lapang Dada dan Selamat Datang.

Cimphoria 2

“Puji Tuhan dengan Cimphoria#2 tahun ini sukses semua yang datang terjamu dengan bahagia,” tutur Desy, Humas Cimphoria#2. Terakhir, Duta sang vokalis Sheila on 7 juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman Teknik Sipil UAJY yang mau mengundang mereka untuk beraksi di malam minggu. “Viva UAJY!” teriak Duta mengakhiri penampilannya.

Cimphoria merupakan kependekan dari Civil Memory and Euphoria. Tahun ini adalah kali kedua Cimphoria digelar di Jogja. Mengambil tema lorong waktu, Cimphoria diharapkan mampu mengigatkan bahwa waktu begitu berharga. Selain itu juga untuk mengingat kembali dan menutup rangkaian acara CED 2017. CED tahun ini mengangkat tema Sasambara, “Lewat tema Sasambara (Sama-sama Membangun Negara), kami ingin membangun sesuatu  yang membuat kami semakin berkembang,” jelas Sergius, Ketua Panitia Cimphoria#2.

Rangkaian acara CED Prodi Teknik Sipil UAJY sudah dilaksanakan sejak tanggal 2 Mei dimulai dengan tinjau lapangan ke Krakatau Steel di Banten, kegiatan sosial lingkungan dengan membersihkan Kali Winongo tanggal 6 Mei, kemudian pada tanggal 9 Mei juga diadakan seminar nasional Perkembangan Kereta Api di Indonesia, dan lomba beton inovasi ramah lingkunga pada tanggal 13 Mei. Rangkaian acara tersebut yang kemudian ditutup dengan Cimphoria.

Prodi Ilmu Komunikasi UAJY Terapkan Kurikulum Baru

$
0
0

YOGYAKARTA – Dalam rangka menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan kualitas lulusan di jenjang perguruan tinggi agar mampu bersaing dan menguasai beragam ilmu di bidangnya, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mulai menerapkan kurikulum baru 2017.

Mulai tahun ajaran semester gasal TA 2017/2018, kurikulum lama yang masih berbasis pada kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)2003 di Prodi Ilmu Komunikasi UAJY akan beralih pada kurikulum 2017 berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), sesuai arahan Dirjen Dikti.

“Peserta didik perlu untuk menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan dan IPTEKS. Prodi Ilmu Komunikasi UAJY pun ingin membentuk proses pembelajaran yang berbeda dan berciri khas,” ujar Alexander Beny Pramudyanto, Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UAJY di Auditorium Gedung Teresa (12/5).

Menurut Beny, dasar perubahan kurikulum ini berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI). Standar tersebut berada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 49 tahun 2014. Terdapat empat bagian capaian pembelajaran, yakni sikap dan keterampilan umum yang telah dirumuskan pemerintah. Dalam hal ini UAJY menyesuaikan dalam capaian keterampilan khusus dan pengetahuan.

sosialisasi1

Beberapa perubahan sistem dalam kurikulum itu antara lain mengenai konsep pendidikan, orientasi, waktu penentuan konsentrasi, dan total mata kuliah. Pada kurikulum baru 2017, Jumlah mata kuliah selama delapan semester akan berkurang dibandingkan dengan kurikulum 2003, dari 103 menjadi 72 mata kuliah.

“Kurikulum 2017 memang harus dijalankan dan bukan uji coba. Karenanya semester gasal TA 2017/2018 sudah harus mengikuti (kurikulum baru),” ujarnya.

Perubahan kurikulum 2003 ke 2017 ternyata mendapat respons beragam. Sebagian mahasiswa mendukung kurikulum baru, namun tak sedikit pula yang masih enggan.

“Persoalan konversi mata kuliah sedikit merugikan mahasiswa, karena untuk dua mata kuliah yang digabung akan rugi di mahasiswa yang memang udah ambil keduanya,” ungkap Fitri Utaminingtyas Naibaho.

Sebaliknya, Vincent Michael mendukung penyesuaian kurikulum 2017 ini. Ia mengatakan, mata kuliah prasyarat kini tidak berlaku lagi. Sehingga tidak perlu takut gagal lanjut ke mata kuliah selanjutnya, ketika mata kuliah sebelumnya (prasyarat) tak lolos.

Sosialisasi kurikulum 2017 untuk Prodi Ilmu Komunikasi telah berlangsung sejak 9 Mei 2017 dan berakhir pada 16 Mei 2017, di mana seluruh angkatan dari 2011 sampai dengan 2016 wajib mengikuti sosialisasi ini.

Prodi Teknik Informatika UAJY Gelar Lomba Coding 24 Jam

$
0
0

Seiring dengan kemajuan jaman dan perkembangan teknologi juga semakin pesat. Banyak sekali informasi, hiburan, dan alat yang dapat memberi kemudahan untuk membantu aktivitas kita sehari-hari. Berangkat dari hal tersebut, Program Studi Teknik Informatika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMAFORKA) mengadakan acara tahunan yaitu Hackathon I-Fest 2017 (Hackfest). Acara ini berlangsung selama 2 hari yaitu 12-13 Mei 2017 di Auditorium Kampus 3 Gedung Bonaventura UAJY.

Lomba ini merupakan lomba coding pertama kali yang dilakukan selama 24 jam non stop dengan output sebuah produk aplikasi. Tahapannya peserta lomba menyalurkan ide dalam bentuk proposal ke panitia. Setelah itu ada 20 tim yang lolos seleksi proposal di antaranya dari UGM, Universitas Ciputra, Universitas Telkom, IPB, Universitas Andalas dan lainnya. Mereka diundang untuk mengaplikasikan ide tersebut ke dalam sebuah produk.

lomba coding 2

“Kita menggandeng Tokopedia untuk menjadi sponsor partnership, selain itu peserta juga mendapat kesempatan untuk dihiring oleh Tokopedia,” jelas Martinus Maslim, S.T., M.T selaku Kaprodi Teknik Informatika.

Peserta lomba diwajibkan untuk membuat aplikasi dengan tema pendidikan, kebudayaan dan pemberdayaan masyarakat. Tiga tema tersebut jarang dilirik IT sehingga perlu dikembangkan sekaligus untuk memberikan sumbangan kepada bidang tersebut.

lomba coding 3

Setelah 24 jam berkutat dengan coding dan penilaian dari dewan juri akhirnya terpilih juara lomba Hackfest 2017 yakni Juara I berhasil diraih oleh Blush n Co (Universitas Ciputra), Juara II diraih oleh PetQper (Universitas Ciputra), Juara III diraih oleh Twentifour dari Universitas Ciputra dan Juara Favorit berhasil diraih oleh Lidah Kurow dari Universitas Telkom.

Setelah rangkaian acara ini, diharapkan semakin banyak bibit-bibit unggul yang muncul dalam bidang pemrograman. Selain itu dengan adanya acara ini dapat mempererat hubungan antar mahasiswa lintas universitas dan dapat menyalurkan bakat serta meningkatkan kreativitas mahasiswa di bidang IT.

lomba coding 4

TK Ceria Timoho Kunjungi Lab Audio Visual FISIP UAJY

$
0
0

Selasa (16/5), Laboratorium Audio Visual (Lab AVI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY) kedatangan tamu istimewa yaitu sebanyak 44 siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) Ceria Timoho. Kedatangan anak-anak yang didampingi oleh para gurunya tersebut dalam rangka belajar berbagai proses yang berhubungan dengan dunia audio dan visual.

Melalui kunjungan ini, anak-anak dikenalkan berbagai produk audio visual beserta prosesnya seperti proses dibalik layar pembuatan suatu film, belajar menjadi penyiar radio dan cara mengambil gambar melalui kamera. Selain itu mereka juga belajar bagaimana proses rekaman dari kamera dan melihat hasil rekaman tersebut di televisi.

TK Ceria 2

Lab AVI sendiri merupakan laboratorium milik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang menyediakan sarana atau fasilitas untuk mahasiswa FISIP UAJY dalam melakukan berbagai aktivitas audio dan visual.  Tidak bisa dipungkiri pesatnya perkembangan teknologi akhir-akhir ini membuat suatu fenomena tersendiri.  Anak-anak yang masih tergolong ke dalam usia pra sekolah sudah dapat mengoperasikan berbagai peralatan media seperti televisi, komputer, dan kamera. Kemampuan anak-anak yang sudah dapat mengoperasikan teknologi ini perlu diarahkan.

“Kita perlu mencari produk audio visual yang cocok bagi karakter anak,  lewat kunjungan ke Lab AVI diharapkan anak juga mendapatkan pengalaman secara fisik seperti dalam hal menggunakan kamera,” ungkap Lukas Deni Setiawan selaku Kepala Lab AVI.

TK Ceria 3

Pada kunjungan ke Lab AVI fISIP UAJY ini anak-anak TK Ceria Timoho terlihat riang dan antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Kesediaan Lab AVI UAJY dalam menerima setiap kunjungan siswa-siswi dari bangku TK sampai SMA/SMK ini merupakan bentuk usaha pengenalan Lab AVI kepada pihak eksternal kampus.

“Semoga melalui pengenalan ini banyak orang menjadi tahu ada suatu kesulitan tertentu dalam menghasilkan suatu produk tayangan yang baik, sehingga masyarakat tidak melulu menjudge suatu tayangan jelek karena ada proses dibaliknya,” tutur Beny Pramudyanto M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UAJY.

Perpustakaan UAJY Gelar Seminar Nasional “E-Resources dan Tren Teknologi”

$
0
0

Perkembangan teknologi memudahkan masyarakat untuk mencari dan menyebarkan sebuah informasi. Pada sisi lain teknologi juga memicu  terjadinya revolusi di bidang penerbitan yang menyebabkan terjadinya transformasi dalam bidang penerbitan dan perpustakaan. Perkembangan teknologi dan penerbitan yang sangat pesat ini, berpengaruh signifikan bagi komunitas akademik dalam hal melakukan penyimpanan, pemanfaatan dan penyebaran informasi. Bagi perpustakaan, hal tersebut dapat berpengaruh dengan bagaimana cara perpustakaan mengakuisisi informasi.

Berangkat dari hal tersebut, Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengadakan seminar nasional bertajuk “E-Resources dan Tren Teknologi” di Auditorium Kampus 4 Gedung Teresa UAJY, Rabu (17/5). Seminar tersebut menghadirkan pembicara yaitu Safirotu Khoir, S.S., MIM, Ph.D (Pengajar MIP Sekolah Pasca Sarjana UGM), Dr. Muhamad Sulhan (Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UGM) dan Prof. Ir. Suyoto, Ph.D (Pengajar Prodi Teknik Informatika, FTI UAJY).

Semnas 4

Sebanyak lebih kurang 80 orang menghadiri seminar tersebut dari berbagai kota dan instansi seperti UAJY, UGM, Universitas Respati, UII, UAD, UMY, ITS, Undip, dan lainnya. Seminar tersebut dimulai pukul 09.00 dengan sambutan dari Kepala Perpustakaan UAJY, A. Tri Susiati, S.Kom., M.A dan secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UAJY, The Jin Ai, Dr. Eng.

Dalam seminar tersebut, Dr. Muhamad Sulhan memberikan materi mengenai “Implikasi Teknologi Komunikasi terhadap Dinamika Open Library”. Menurutnya setidaknya ada tiga titik peluang positif yang didapat dari insan perpustakaan dari fasilitas open source.

“Peluang positif ada 3 titik yaitu pustakawan, perpustakaan dan pemustaka. Harapannya dapat manfaat,” jelas Sulhan.

Semnas2

Prof. Suyoto dalam presentasinya mengambil tema tentang “Kebijakan Pengelolaan E-Resources”. E-resources merujuk pada semua bahan (koleksi) yang membutuhkan akses komputer baik secara remote (jarak jauh) maupun secara lokal melalui komputer personal (PC), mainframe, atau perangkat mobile. Misalnya, e-book, e-journal, gambar elektronik (Google Images, Instagram, dll), sumber daya audio/visual (Youtube, iTunes) dan lainnya.

“Kebutuhan pemustaka itu memberikan input yang bagus (resource) dan berkualitas untuk menghasilkan karya publikasi (output) yang bagus pula,” jelas Suyoto.

Semnas 3

Pembicara terakhir, Safirotu Khoir, S.S memberikan presentasi dengan tema “Library, Librarians and Technology”. Menurutnya , pustakawan di era informasi dihadapkan pada berbagai aspek yaitu plagiarisme, augmented reality (AR), gamification, virtual reality dan visual visibility.

Meningkatkan minat baca dan ketertarikan pada buku merupakan tantangan yang dihadapi oleh pustakawan. Oleh karena itu, penggunaan teknologi terkini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca tersebut. Selain itu, juga dapat diadakan gamification di perpustakaan misalnya game tentang buku, game tentang isu perpustakaan, game tentang metode penelitian dan lainnya.


Diskusi Kebhinekaan bersama Jogja mBhinneka

$
0
0

Yogyakarta. Dalam rangka menanggapi isu kebhinekaan di Indonesia, Jogja Mbhinneka mengadakan dialog dan diskusi bersama mahasiswa dan umum. Berlokasi di Auditorium Kampus 4, Gedung Teresa, Universitas Atma Jaya Yogyakarta diskusi ini dihadirkan secara santai namun membahas topik yang serius.

Mengundang tiga pembicara Britto Wirajati, Hugo S. Prabangkara dan Indra Hermawan ini membahas kebhinekaan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. “Tetapi perlu dipahami dahulu bahwa kebhinekaan di sini tidak melulu perbedaan ras, etnis, agama maupun ideologi. Dalam hal ini kebhinekaan dimaknai lebih kaya, seperti perbedaan musik, dan selera makanan” tutur Britto.

Pada kesempatan diskusi ini, Jogja mBhinneka lebih membahas kebhinekaan dari sudut pandang musik dan kuliner. “Alasan membahas musik dan kuliner karena kedua objek ini sangat dekat dengan semua orang, setiap orang pasti makan dan mendengarkan musik” ungkap Nanto selaku koordinator diskusi Jogja mBhinneka. Ia juga mengungkapkan urgensi mengenai kebhinnekaan yang sedang dalam kondisi memprihatinkan. “Ya, di Jogja kebhinekaan sedang mengalami titik kritisnya maka kita coba ngobrolin lagi mengenai kebhinekaan” ungkapnya sewaktu diwawancara.

Britto juga menjelaskan bahwa Jogja mBhinneka 2017 mengangkat tema Kebhinekaan sebagai landasan konseptual karena berdasar beberapa pertimbangan. “Ada beberapa pertimbangan mengapa mengangkat kebhinekaan, satu sikap intoleran masyarakat mulai menonjol, dua konten-konten di media sosial yang mengarah pada konflik, dan tiga masyarakat rentan termakan isu permusuhan”, ungkapnya.

Sedang Hugo lebih membahas kebhinekaan dalam bidang kuliner, ia membahas Gudeg sebagai kuliner khas Yogyakarta. Ia mengungkapkan bahwa kuliner sebagai produk budaya merupakan cermin dari keberagaman. Namun, yang menjadi problema adalah mengapa hanya Gudeg dan segelintir makanan Jogja yang menjadi ikonik, lantas bagaimana dengan kuliner lainnya seperti tempe benguk sengek, peyek, kipo dan lainnya? Ini merupakan permasalahan branding atas produk mana yang layak tampil yang berimbas pada ‘amnesia’ kuliner lain. “Permasalahan branding mirip dengan isu-isu “Dana Istimewa” di DIY, keduanya adalah bentuk diskriminasi kebudayaan” tutur Hugo.

Terakhir harapan dari adanya acara diskusi ini yang juga merupakan rangkaian Jogja mBhinneka, pemuda-pemuda Jogja tidak mudah terjerumus dalam isu perpecahan. Akan memaknai kebhinekaan secara lebih luas, tidak melulu mengenai isu agama, ras, etnis dan ideologi. “Melalui rangkaian acara yang telah diselenggarakan seperti lomba esai, lomba mural, dan acara pentas seni ‘kumpul sedulur’, kami berharap agar pemuda Jogja semakin memahami perbedaan. Dan tidak hanya lingkup Jogja saja, semoga di kota-kota lain juga mampu menanggapi kebhinekaan dengan cara mereka masing-masing” tutur Nanto.

DSC_4083 (1)

Management Competition 2017 HMPSM UAJY: “Business Transformation through Electronic Platform”

$
0
0

Saat ini, teknologi informasi menjadi penopang laju perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif. Kreativitas akan mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan juga mampu menumbuhkan kesadaran ramah lingkungan serta menguatkan citra dan identitas budaya bangsa.

Melalui Management Competition 2017 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM) UAJY yang berlangsung selama lima hari dimulai dari hari Senin, 15 Mei 2017 sampai hari Jumat, 19 Mei 2017 ini, peserta berkompetisi dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh para pengusaha dalam bisnis yang sedang mereka tekuni.

Terdapat 58 tim dari mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi se-Indonesia yang masing-masing tim terdiri dari 3 peserta. Beberapa universitas yang berpartisipasi di antaranya adalah Universitas Satya Wacana, Universitas Ciputra, Universitas Parahyangan, Universitas Kristen Duta Wacana, President University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Universitas Surabaya, dan Universitas Pajajaran.

Babak awal dimulai dengan problem solving, peserta menyelesaikan masalah yang ada di suatu perusahaan, lalu babak quiz, para peserta diuji pengetahuannya mengenai teori-teori manajemen yang berkaitan dengan gagasan inovasi.

Management Competition 2017 bertemakan “Business Transformation Through Electronic Platform.” Bekerja sama dengan Alfamind sebagai salah satu perusahaan yang diangkat menjadi topik problem solving. Pada kompetisi tahap III (final) dengan Agung Nugroho selaku Marketing Virtual Store Manager Alfamart menjadi pembicara Workshop Alfamind pada hari Kamis, 18 Mei 2017. Agung menjelaskan mengenai Alfamind yang merupakan jaringan ritel toko virtual 3D AR-VR (Augmented Virtual Reality) pertama dan satu-satunya di Indonesia. Dengan adanya teknologi tersebut, Alfamind memungkinkan konsumen untuk berjualan serta berbelanja seperti di dunia nyata. Kehadiran teknologi ini dapat mempermudah seseorang untuk menjadi entrepreneur, karena Alfamind menjadi sebuah alternatif baru bagi masyarakat yang ingin menjadi seorang pengusaha dengan cara yang mudah dan dengan modal yang minim.

Hari terakhir, Jumat, 19 Mei 2017, digelar Awarding Night Management Competition 2017 yang bertempat di Ballroom Grand Quality Hotel Yogyakarta. Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Gubernur DIY, Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes selaku Wakil Bupati Sleman, The Jin Ai, S.T.,M.T.,Dr.Eng. selaku Wakil Rektor I UAJY,  Alexander Djatmiko Wibowo SE.SIP.MSF. selaku Wadek I FE UAJY dan  Debora Wintriarsi Handoko SE., MM., MSc. selaku Kaprodi Manajemen FE UAJY, dan seluruh peserta Management Competition 2017.

“Jadi, peran perkembangan teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari bisnis, karena memberikan banyak keuntungan. Dengan adanya kegiatan Management Competition ini menjadi salah satu bentuk inspirasi yang harapannya dapat membuat generasi muda untuk berkencipung di dunia bisnis di era persaingan global”, ungkap Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Iswantoro, S.H.,M.Kes.

Pemenang Management Competition 2017 berhasil diraih oleh kelompok Dreamliner dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan membawa pulang piala penghargaan dan piala bergilir, serta uang tunai sejumlah Rp. 10.000.000, Juara II kelompok Game Changer dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang membawa pulang piala penghargaan dan uang tunai sejumlah Rp. 7.500.000, dan yang terakhir Juara III kelompok Good Idea dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta yang membawa pulang piala penghargaan dan uang tunai sejumlah Rp. 4.000.000.

DSC_4246n

PENGUMUMAN LIBUR HARI LAHIR PANCASILA & IDUL FITRI

Kantor Imigrasi Yogyakarta Adakan Sosialisasi Peraturan Keimigrasian di UAJY

$
0
0

Menjadi mahasiswa asing bukanlah persoalan yang mudah karena banyak hal yang harus dipersiapkan. Indonesia memiliki banyak universitas, sehingga tidak heran jika mahasiswa asing tertarik untuk mengenyam pendidikan di Indonesia, salah satunya di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). UAJY memiliki mahasiswa asing yang berasal dari Timor Leste, Italia, Kamboja dan sebagainya.

Untuk memberikan informasi dan memfasilitasi mahasiswa asing, UAJY mengadakan acara Sosialisasi Peraturan Keimigrasian bagi Mahasiswa WNA UAJY pada 22 Mei 2017. Acara yang diselenggarakan di Student Lounge Kampus II UAJY diadakan oleh Kantor Admisi dan Akademik (KAA) UAJY dan Kantor Kerjasama dan Promosi (KKP) bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Yogyakarta. Acara tersebut mengundang Kepala Kantor Imigrasi  Yogyakarta yaitu Didik Heru Praseno Adi, S.H.,M.H.

Pada acara tersebut dijelaskan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku bagi mahasiswa asing dan bagaimana prosedur untuk mengurusnya. Saat pertama kali datang ke Indonesia, mahasiswa memiliki Izin Tinggal Terbatas (ITAS).  ITAS ditujukan bagi orang asing yang masuk ke wilayah Indonesia dengan VITAS (Visa Tinggal Terbatas). Selanjutnya mahasiswa asing  melakukan pelaporan ke kantor imigrasi, melakukan pembayaran dan foto.

Kantor imigrasi telah memiliki ITAS elektronik sehingga proses dapat dilakukan secara online. Segala notifikasi ITAS bisa dikirimkan lewat email.

“Saat ini ITAS elektronik masih memiliki kekurangan seperti halnya dua layanan email yang telah mendukung yaitu Yahoo dan Gmail. Selain kedua email tersebut, notifikasi ITAS elektronik akan lama sampainya,” jelas Didik.

Selain ITAS elektronik, kantor imigrasi juga mempunyai aplikasi pelaporan orang asing. Pelaporan orang asing wajib dilakukan oleh pemilik kos, apartemen atau hotel tempat mereka tinggal di Indonesia.

“Orang lain memang wajib melakukan pelaporan, namun mahasiswa asing wajib untuk membantu untuk melakukan pelaporan. Misalnya menginstalkan aplikasi pelaporan ke ibu kos dan menerangkan bagaimana cara melakukan pelaporan,” kata Didik.

Tinggal di Indonesia, menuntut mahasiswa asing untuk mengerti peraturan yang ada. Jangan sampai mereka terkena masalah lalu dipulangkan. Kartu identitas yang asli harus dibawa kemana-mana.

“Dokumen menentukan perilaku seseorang. Jika mahasiswa asing tidak membawa identitas lalu berurusan dengan instansi selain imigrasi maka mahasiswa asing tersebut bisa dikira teroris, atau imigran gelap.  Lalu instansi tersebut memperlakukan mereka seperti apa yang ada dipikiran mereka,” ujar Didik.

 

UKM Teater Lilin UAJY Meleburkan Dua Kebudayaan Lewat Perjamuan Lilin 19 “Revoluntari”

$
0
0

Setelah sukses dalam dua rangkaian acara sebelumnya “Bancakan” dan “Tutur Sembur” pada 18 Mei 2017, UKM Teater Lilin Universitas Atma Jaya Yogyakarta kembali mempersembahkan Perjamuan Lilin 19 yang dikemas dalam pementasan drama tari kontemporer “Revoluntari” pada 20 Mei 2017 di Pendhopo Gasebu, Dusun Tegalcorocanan, Solodiran Manisrenggo Klaten. Karya tim artistik UKM Teater Lilin UAJY tersebut dihadiri oleh 150 orang yang terdiri dari rekan mahasiswa dan warga Dusun Tegalcorocanan dan berdurasi. Revoluntari disutradai oleh Pulung LA.

Ide Revoluntari itu sendiri menekankan pada kekacauan di dalam budaya masyarakat yang tergerus oleh budaya modern juga sikap bangsa sebagai pemilik budaya lokal yang seperti kebingungan dan kehilangan arah akan budaya mana yang akan dipilih. Ide menarik dari tim artistik UKM Teater Lilin tersebut dikemas cantik dalam drama tari kontemporer, yang dipentaskan oleh 20 orang penari, 2 orang penyanyi, 6 orang musisi, 10 orang pengrawit, dan melibatkan Drs. Sukisno M,Sn sebagai komposer tim musik karawitan.

Pementasan yang berdurai 1 jam 30 menit tersebut mengisahkan seorang perempuan bernama Kunthi yang hijrah dari desa ke kota. Kunthi sangat menyukai sebuah taman di sudut kota yang terdapat patung Dewa Wisnu. Suatu hari, Kunthi bertemu dengan teman-teman barunya yang menyukai tarian modern. Kunthi tertarik untuk mempelajarinya. Karena tidak begitu mahir maka membuat teman-teman barunya itu kesal dan tidak mau mengajari Kunthi lagi. Kunthi bersedih dan berubah menjadi burung Kuntul. Patung Dewa Wisnu tiba-tiba berubah menjadi manusia yang memberikan nasihat kepada Kunthi agar ia bangkit dari keterpurukannya, Dewa Wisnu jugalah yang membantu Kunthi dan teman-temannya rukun kembali dengan cara menggabungkan dua tarian yang amat berbeda, tarian tradisi dan modern.

“Pementasan Revoluntari diharapkan dapat menjadi solusi peleburan unsur budaya lokal dan modern, sehingga nantinya dapat menjadi inspirasi bagi semua komponen masyarakat yang terlibat dan penonton Jalin Ke-19 ini,” ungkap Pulung LA sebagai sutradara Revoluntari.

Diadakannya Jalin ke-19 ini, diharapkan dapat menjadi jawaban atas kegelisahan bagi berbagai generasi untuk tetap melestarikan budaya lokal di tengah masuknya budaya-budaya baru dari luar melalui suatu peleburan yang harmonis.

Viewing all 1483 articles
Browse latest View live